Brigadir J diduga mengetahui hal-hal terlarang yang dilakukan Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf di Magelang.
Pada posisi itu, Bharada E juga tidak langsung merasakan apa yang terjadi tapi dia sedang berpikir. Apa sebenarnya yang terjadi antara Kuat Ma’ruf dengan nyonya besar itu.
BACA JUGA:Disebut Dibopong Ajudan Saat di Magelang, Putri Candrawati Diam-Diam Chatting Seorang Petugas Yanma
Menurut cerita yang diterima Deolipa dari Bharada E, saat di Magelang hanya ada empat yakni Brigjen J, Susi (ART), Kuat Ma’ruf (ART), dan Putri Candrawathi.
Bharada E sempat membahas adanya dugaan hubungan tidak sah antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.
“Si Eliezer dan Brigadir J ini sudah tahu tentang bau (hubungan terlarang) itu,” kata Deolipa.
Tudingan Brigadir J yang katanya menggendong Putri Candrawathi, seperti yang dikatakan Kuat Ma’ruf kepada penyidik saat itu pun langsung ditepis Deolipa.
Bahkan sebaliknya Deolipa menilai Kuat Ma’ruf yang menggendong Putri.
“Bisa jadi sebaliknya, Joshua (Brigjen J) melihat Putri digendong Kuat, Joshua (Brigjen J) melihat, ketahuan, maka Putri dan Kuat harus cepat dan bersihkan ini kawatir Sambo tahu,” ucap Deolipa.
BACA JUGA:Berpakaian Serba Putih, Adegan Putri Candrawathi Tiduran di Kasur Terlihat Jelas
BACA JUGA:Misteri Penyiksaan Brigadir J di Rumah Sambo Terjawab
Pulang dari Magelang Kuat Ma’ruf yang menyetir, Eliezer di sebelahnya, Susi dan Putri di belakangnya. Joshua disuruh pindah ke mobil di belakang.
Menurut Deolipa, dalam perjalanan itulah Putri dan Kuat Ma’ruf diduga mematangkan rencana negatif terhadap Brigadir J.
Pada akhirnya, bisik-bisik yang dilakukan keduanya ke Ferdy Sambo pun berhasil.
Ferdy Sambo terprovokasi dengan apa yang disampaikan Putri. Maka wajar jika muncul sangkaan pembunuhan sudah direncanakan.