Berdasarkan keterangan Ricky Rizal, pertemuan itu digelar malam hari usai peristiwa penembakan.
"Mereka dikumpulkan di Provos malam itu. Mungkin dibriefing oleh Sambo sama tim lain. Itu yang disampaikan klien saya," imbuhnya.
Selain itu, Ferdy Sambo juga mengarahkan keterangan Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf soal posisi saat terjadinya tembak menembak.
Ricky diminta menyatakan dirinya bersembunyi di belakang kulkas ruang tamu di Rumah Dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. "Dalam skenario pertama dia ngumpet," terang Erman.
Ricky mengaku Sambo sudah menyinggung soal uang yang akan diberikan dalam pertemuan tersebut.
"Jadi uang itu diberikan setelah mereka membuat skenario rekayasa. Bukan saat awal," terangnya.
Ricky Rizal juga membantah adanya baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E yang diawali adanya pelecehan seksual.
BACA JUGA:Intimidasi Wartawan Detik dan CNN di Duren Tiga, Bharada Sadam Sopir Ferdy Sambo Nyaris Dipecat
Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terbarunya, Ricky Rizal menegaskan cerita itu merupakan rekayasa Ferdy Sambo.
"Sejak tanggal 8 sudah berubah. Dia tidak melihat ada pelecehan. Karena itu dia kaget waktu Pak Sambo bilang ada pelecehan di Magelang," urainya.
Seperti diketahui, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR kini balik arah 'melawan' skenario Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J.
Mulanya, Bripka Ricky Rizal hanya mengikuti skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Loyalis Ferdy Sambo Mulai Rontok Saat Ricky Rizal Lancarkan Serangan Drama Duren Tiga
Selain takut terhadap mantan atasannya itu, Ricky Rizal juga tidak memiliki kuasa hukum di saat awal-awal kasus berjalan dan dimulainya pemeriksaan terhadap dirinya.
Bripka Ricky Rizal juga sempat ingin ajukan justice collaborator atau JC seperti yang telah dilakukan sejak awal oleh Bharada E.