JAKARTA, DISWAY.ID – Komnas HAM sempat mengungkapkan bahwa kemungkinan ada penembak lain dalam kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simajuntak menjelaskan bahwa sudah pasti penembak Brigadir J lebih dari 2 orang.
“Dari awal saya sudah kritisi bagaimana caranya ditembak kena 4 kali tetapi menghasilkan 7 peluru, dari mana 3 peluru lainya,” jelas Kamaruddin.
Seiring dengan penembak ketiga tersebut, tidak hanya diungkap oleh Komnas HAM, namun juga terkait dengan pemulangan berkas dari para tersangka pembunuhan Brigadir J oleh pihak Kejaksaan.
BACA JUGA:Kabar Baik! Pemutihan Pajak Bermotor DKI Jakarta Mulai Diberlakukan
BACA JUGA:Data Pejabat dan Instansi Diretas, DPR Minta Aparat Tindak Cepat dan Tegas
Dari indormasi uji balistik, terdapat 3 jenis peluru, diantaranya Glock, HS dan Luger, di mana Glock merupakan senjata yang dimiliki oleh Ferdy Sambo, HS merupakan senjata yang dimiliki oleh Brigadir J.
Sedangkan Luger masih belum diketahui pemiliknya, apakah Putri Candrawathi istri Sambo sebagai penembak ketiga Brigadir J pakai Luger tersebut.
Sebelumnya Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengungkapkan penembak ketiga ini berdasarkan hasil uji balistik.
BACA JUGA:Ditanya Soal Cagub DKI, Gus Irfan Gerindra: Untuk Pak Anies No Komen
BACA JUGA:DPRD DKI Jakarta Serahkan 3 Nama Calon Pj Gubernur ke Kemendagri
Menurut Taufan, jumlah penembakan 3 orang tersebut kemungkinan berdasarkan besar lubang peluru di tubuh almarhum Brigadir J.
“Kalau kita lihat dari besarnya lubang peluru yang ada dan juga hasil balistik yang telah kita lakukan. Itu yang kemudian saya sebut bisa jadi tiga orang pelakunya,” kata Taufan.
Taufan menjelaskan bahwa ada perbedaan keterangan antara Irjen Ferdy Sambo dengan Bharada E terkait pelaku penembakan.
BACA JUGA:Penipuan Tiket MotoGP Mandalika Seret Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Lombok Tengah