BACA JUGA:Pilu, Viral Detik-detik Ustazah Hj. Taslimah Meninggal Dunia saat Pimpin Khatam Al-Quran
BACA JUGA:Viral Sopir Truk Nyasar ke Makam: 2 Wanita Cantik Menumpang, Tiba-tiba Hilang
"Bisa saudara jelaskan isi bungkusan yang saudara nyuruh Dzafar ambil itu apa?" kata jaksa.
"Kotoran," jawab Napoleon
"Kotoran siapa?" cecar jaksa.
"Saya," kata Napoleon.
Napoleon saat itu mengaku marah dengan Kace karena yang bersangkutan terus menghina Nabi Muhammad di hadapannya, bahkan setelah diingatkan berulang kali oleh tahanan lain yang paham agama.
BACA JUGA:TNI AD Maafkan Ucapan 'Pedas' Effendi Simbolon, KASAD Dudung: Manusia Tidak Sempurna
BACA JUGA:Pilgub DKI Jakarta 2024, Pengamat: Saya Lihat Gerindra Bakal Gaet Gibran dan Usung Ahmad Riza Patria
"Sudah dipanggil ustaz, diingatkan jangan ngomong gitu, enggak ada dasarnya. Tetap ngotot bersikeras. Dalam posisi begitu saya panggil tahanan lain. Eh, saya teriak dulu, 'mulutmu najis!' Saya bilang gitu sama Kace," ujar Napoleon.
Usai berkata demikian, Napoleon teringat dengan benda 'najis' yang berada di dalam bungkusan plastik putih di kamarnya.
Ia lalu menyuruh salah satu tahanan untuk mengambil bungkusan plastik tersebut.
BACA JUGA:Curhatan Graham Potter Usai Chelsea Ditahan Imbang RB Salzburg: Selalu Ada Plus dan Minus..
BACA JUGA:Nama Gibran Rakabuming Raka Mencuat Sebagai Cawagub DKI Jakarta, Cagub Dari Gerindra…
"Tolong tahanan, saya suruh ambilkan itu plastik putih di kamar saya, bawa sini," kata jenderal polisi bintang dua itu.
"Saya pegang kepalanya, baru saya (perintah) 'tutup matamu, tutup mulutmu' karena saya bermaksud memberi pelajaran kepada orang ini. Orang ini menista umat," ungkap Napoleon.