JAKARTA, DISWAY.ID – Rusia peringatkan Amerika untuk tidak kirim rudal jarak jauh ke Ukraina jika tidak mau ikut berkonflik dalam yang terjadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian luar negeri Rusia yang mengatakan jika Amerika mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina, maka itu akan menjadinya sebagai pihak yang ikut berkonflik.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa jika Amerika Serikat memutuskan untuk memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh, itu akan melewati garis merah dan menjadi pihak dalam ikut konflik di Ukraina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menambahkan bahwa Rusia berhak untuk mempertahankan wilayahnya.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Akan Intruksi Kepala Daerah Pakai Kendaraan Dinas Mobil Listrik
Sejauh ini pihak Amerika telah secara terbuka memasok Ukraina dengan dvanced guided multiple launch rocket system (GMLRS) rockets dan high mobility artillery rocket system (HIMARS).
HIMARS sendiri merupakan mampu meluncurkan roket yang dapat mencapai target hingga 80km.
“Jika Washington memutuskan untuk memasok rudal jarak jauh ke Kyiv, maka itu akan melewati garis merah, dan akan menjadi pihak langsung dalam konflik,” kata Zakharova.
Para pejabat Amerika mengatakan Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan roket yang dikirimkan untuk menyerang Rusia diwilayahnya.
BACA JUGA:Pertemuan Driver dan Pihak Gojek Bicara Komisi 20 Persen Temui Jalan Buntu
BACA JUGA:Ridwan Kamil Klaim Pemprov Jabar Sudah Pakai Mobil Listrik
Peluncur HIMARS juga dapat digunakan untuk menembakkan rudal taktis ATACMS yang memiliki jangkauan hingga 300 km.
Seorang pejabat senior Ukraina menolak mengakui apakah pihaknya saat ini telah memiliki ATACMS.
Belum ada penjelasan publik yang lengkap tentang serangan pada 9 Agustus yang menghantam pangkalan udara Rusia di Saky, sekitar 200 km dari pangkalan udara terdekat yang dikuasai Ukraina di Semenanjung Krimea.