CILEGON, DISWAY.ID-Sepanjang tahun 2022 temuan kasus HIV di Kota Cilegon mencapai 63 kasus dan Aids 16 kasus.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon tahun 2005 hingga Agustus 2022, terdapat 637 warga Cilegon mengidap HIV/AIDS.
Tahun 2021, kasus HIV mengalami peningkatan. Dari 30 orang menjadi 63 orang.
BACA JUGA:Gawat! Kasus HIV Tertinggi di Kota Palembang, Angka dan Penyebabnya Mengerikan
BACA JUGA:Duh! Hotman Paris Akui Langsung Tes HIV Gegara Tubuhnya Alami Perubahan: Saya Baru Sadar...
Dari data kasus tersebut, Kecamatan Pulomerak menjadi penyumbang tertinggi pengidap HIV dengan total 100 jiwa. Disusul Jombang sebanyak 97 jiwa.
Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon Febrinaldo mengungkapkan, meningkatnya kasus HIV di Kota Cilegon karena tahun ini seringnya melakukan mobile VCT menyasar ke kelompok yang berisiko terkena HIV atau Aids di Kota Cilegon.
“Tahun lalu kan rendah karena masa Pandemi Covid-19, makanya kita jarang melakukan mobile VCT. Jadi kurang terjaring yang positif HIV,” kata Febrinaldo usai mengisi acara Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV di aula Kecamatan Jombang, Selasa, 27 September 2022.
Lanjut dia, pada tahun ini pihaknya menargetkan sebanyak 12.445 orang yang dites HIV. Namun hingga sekarang baru 89.20 persen atau 11.101 orang sudah dites HIV. “Semoga hingga akhir tahun ini bisa 100 persen kita lakukan,” ujarnya.
BACA JUGA:Wali Kota Cilegon Tolak Penghapusan Honorer 2023
BACA JUGA:Dinkes Kota Cilegon Waspada Hepatitis Akut Misterius
Dijelaskan juga bahwa penyebaran kasus HIV tingkat kecamatan yang paling banyak penyumbangnya adalah Kecamatan Pulomerak.
“Kalau enggak salah itu, Pulomerak paling tinggi yang mencapai 100 jiwa yang menderita penyakit HIV. Sedangkan Jombang menjadi urutan kedua dengan dengan jumlah 93 jiwa penderita HIV,” paparnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak gonta-ganti pasangan, melakukan seks bebas, dan narkoba suntik. Serta, diminta meningkatkan pengetahuan bahaya HIV, dan melakukan pola hidup yang sehat.
Diketahui, sepanjang tahun 2022 warga yang meninggal akibat kasus HIV sebanyak tiga orang.