MALANG, DISWAY.ID-- Abel Camara, striker Arema FC yang mencetak dua gol di laga derby Jawa Timur, menjadi saksi bagaimana Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 itu pecah di depan matanya sendiri.
Abel Camara mengatakan, pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya merupakan derby yang sudah lama.
Atmosfer laga ini bahkan sudah terasa selama sepekan sebelum laga bertanding.
“Ini adalah derby yang sudah lama, dan selama seminggu sudah terasa di seluruh kota bahwa itu adalah pertandingan dengan lebih dari tiga poin," kata Camara kepada media Portugal, Mais Futebol.
Bagi Aremania, kemenangan atas Persebaya di Stadion Kanjuruhan merupakan harga mati.
Sebab, 23 tahun Arema FC tak pernah kalah dari Persebaya di Stadion kebanggaan Arek Malang itu.
"Mereka bilang ini adalah pertandingan hidup dan mati, bahwa kami bisa kalah di setiap pertandingan kecuali yang ini. Ada ketegangan di udara," lanjut Camara.
BACA JUGA:Valentino 'Jebret' Mundur dari Siaran Liga 1 Buntut Kanjuruhan Rusuh: Kegelisahan dan Frustasi
Namun, ekspektasi di pertandingan kali ini tak sesuai harapan Aremania, tim kesayangannya kalah dari Persebaya 2-3 untuk pertama kalinya di Kanjuruhan.
Sebelum laga usai, wasit sempat memberikan tambahan waktu selama 7 menit, namun para pemain Arema tak dapat memanfaatkan kesempatan.
Setelah pertandingan usai, Camara mengatakan para pemain awalnya berdiam diri di lapangan, lalu pergi ke atas tribun penonton untuk memberi gesture permohonan maaf.
Tak lama para pemain Arema mengangkat kedua tangan tanda permohonan maaf karena kalah, sejumlah Aremania mulai masuk ke lapangan untuk menyasar para pemain.
BACA JUGA:Laga Big Match Persib Vs Persija Resmi Ditunda Imbas Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Jamin Tiket Aman