BACA JUGA:Diteriaki Presiden, Anies Baswedan: Ya Biasa Saja
BACA JUGA:Banjir Sanggau Masih Menggenang, Tim Gabungan Siaga
Kekeringan dan gelombang panas akhir musim telah melanda SM. dan bagian lain dari Pacific Northwest musim gugur ini.
Secara bersamaan, ada rekor suhu tinggi dan rekor curah hujan September dan Oktober yang rendah.
Akibatnya, banyak saluran air yang surut, bahkan ada yang mengering seluruhnya. Kematian yang tercatat di Neekas kemungkinan hanya salah satu dari banyak yang terjadi di lanskap, kata Will Atlas, ilmuwan daerah aliran sungai salmon di Wild Salmon Center nirlaba, dalam panggilan telepon dengan Earther. “Saat ini banyak anak sungai yang tidak ada airnya,” katanya.
Atlas memperkirakan bahwa kematian musim gugur ini akan memakan waktu setidaknya lima hingga enam generasi (di mana setiap generasi adalah dua tahun) bagi populasi salmon merah muda untuk pulih, dan itu dengan asumsi bahwa tidak ada tahun yang buruk lagi dalam periode waktu itu.
BACA JUGA:Breaking News: Gempa Bumi 5.5 SR Guncang Jakarta dan Banten
BACA JUGA:PT IMG Hadirkan Alva Experience Center, Bisa Test Ride Langsung Motor Listrik Alva One
Pada 2010 dan 2018, di tengah kekeringan lainnya, salmon merah muda di daerah yang sama juga mengalami kerugian yang cukup signifikan, katanya.
This is Neekas, Heiltsuk Territory. All of these salmon went into the creek, the creek dried up b/c of no rain so far this fall, and just died, and this is just one reach! Global warming is killing everything. This is such a sad scene. Video credit, Sarah Mund pic.twitter.com/vYhEKwD5mN
— William Housty (@WilliamHousty) October 4, 2022
Secara total, populasi Central Coast telah turun sekitar 66%, dibandingkan dua dekade terakhir, menurut data dari Pacific Salmon Foundation.