JAKARTA, DISWAY.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa kasus Covid XXB sudah teridentifikasi atau menyebar di 26 negara.
Organisasi tersebut tidak menyebutkan secara detail dari keseluruhan nama negara yang ditemukan adanya kasus Covid XBB.
Namun, tingkat varian itu telah meningkat di Singapura bulan ini, meskipun mayoritas dari masyarakatnya sudah divaksinasi secara luas dan ditingkatkan, serta di Bangladesh.
BACA JUGA:Isi Doa Bharada E Sebelum Tembak Brigadir J
BACA JUGA:Anak Sepulang Ngaji di Cimahi Ditusuk Hingga Meninggal, Pelaku Ditangkap, Motifnya Terungkap
Akan tetapi menurut data dari GISAID (organisasi penelitian internasional yang melacak perubahan Covid dan virus flu), kasus Covid XBB juga meningkat di negara lain termasuk Kanada, Inggris, dan India.
Data GISAID menunjukkan bahwa konsentrasi Covid Varian XBB terbesar selama 30 hari terakhir di Singapura, diikuti oleh India, Bangladesh, AS, Australia, dan Denmark.
Covid XBB merupakan kombinasi dari dua strain Omicron yang berbeda. Ini bersaing dengan sesama Omicron menelurkan BQ.1.1 untuk gelar varian yang paling menghindari kekebalan sejauh ini, melampaui nenek moyang bersama BA.5, yang dominan di seluruh dunia musim panas ini.
Meski begitu laporan WHO menyarankan bahwa Covid XBB memang varian yang paling menghindari antibodi, dengan mengutip “bukti berbasis laboratorium.”
BACA JUGA:Imbas BBM Naik, Tarif Angkot Non-Jaklingko di Jakarta Jadi Rp 6.000, Transjakarta Tetap Rp 3.500
BACA JUGA:Pelatih Persija Bocorkan Kegiatan Tim Menunggu Jadwal Kompetisi Liga 1
Sementara XBB juga tampaknya menyebar lebih efektif daripada varian Omicron lainnya, belum diketahui apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada jenis lainnya atau tidak.
Lantas apa saja gejala yang ditimbulkan dari varian Covid XBB?
Dilansir dari laman Cosmopolitan, bahwa gejala varian Covid XBB hampir mirip dengan varian Omicron:
- Batuk