JAKARTA, DISWAY.ID - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melakukan acara media briefing terkait kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan secara daring, Jumat, 28 Oktober 2022.
Ribuan data kekerasan seksual pada anak dan perempuan diungkap PDFI dalam kesempatan tersebut.
Wakil Sekretaris Jendral Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Baety Adhayati menyebutkan dari ribuan data kekerasan seksual pada anak dan perempuan ada 58,6 persen laporan terkait kasus kekerasan seksual pada anak selama tahun 2021.
"Dari sekian banyak kasus yang dilaporkan itu, lebih dari 50 persen pada kasus kekerasan terhadap anak itu adalah kasus kekerasan seksual," ujar Baety Adhayati melalui Zoom Meeting, Jumat, 28 Oktober 2022.
BACA JUGA:Giliran Wapres Ma'ruf Amin, Alasan Kuat Kasus Gagal Ginjal Belum jadi KLB Dibocorkan: Ada Aturannya!
BACA JUGA:MU Desak 2 Tuntutan Pada PSSI; Gelar KLB dan Minta Pengurusnya Mundur: Nasib Pemain Dipertaruhkan
Berdasarkan ribuan data kekerasan seksual pada anak dan perempuan tercatat 11.952 kasus kekerasan pada anak yang mana 7.004 kasus merupakan kekerasan seksual.
Angka tersebut tentunya menarik perhatian masyarakat, khususnya para PDFI.
Menurut Baety, kasus tersebut sangat amat disayangkan mengingat anak-anak yang merupakan generesi penurus tapi harus menjadi korban kekerasan seksual oleh orang tak bertanggung jawab.
Begitu pula dengan perempuan, berdasar data yang diterima disway.id, kasus kekerasan seksual pada perempuan yaitu ada 1.272 kasus dari 8.478 kasus kekerasan.
"Untuk kekerasan seksual pada perempuan itu menurut data ada 15 persen dari 8.478 kasus kekerasan terhadap perempuan," kata Baety.
Baety menjelaskan angka tersebut lebih rendah dari kasus kekerasan seksual kepada anak karena kebanyakan dari perempuan dewasa bisa melawan tindakan kejahatan tersebut.
Oleh karena itu, banyak sekali dari korban kekerasan seksual pada anak yang mengalami tindakan tersebut secara berulang dari pelaku yang sama.