PDFI: Kekerasan Seksual Perlu Perhatian Pemerintah

PDFI: Kekerasan Seksual Perlu Perhatian Pemerintah

Wakil Sekretaris Jendral Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Baety Adhayati-Intan Afrida Rafni/disway.id-

JAKARTA, DISWAY.ID-Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) menyebutkan bahwa dampak kekerasan seksual pada anak maupun perempuan adalah permasalahan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah pusat. 

Hal itu perlu dilakukan mengingat dampak dari kekerasan seksual tersebut dapat menyerang psikologis korban. 

"Justru yang harus kita cermati adalah apa adakah dampak psikologis terhadap korban?Itu justru lebih krusial," ujar Wakil Sekretaris Jendral Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Baety Adhayati secara daring, Jumat, 28 Oktober 2022.

BACA JUGA:Ribuan Data Kekerasan Seksual Pada Anak dan Perempuan Diungkap PDFI, 50 Persen Anak-anak

Menurut Baety, banyak sekali dampak yang dirasakan oleh korban kekerasan seksual, mulai dari dampak sosialnya yang membuat korban putus sekolah, depresi hingga penyakit menular.  

"Nah ini justru yang lebih diperhatikan. Kalau masalah perawan tidak perawan itu tidak terlalu penting ya untuk masa depannya," kata Baety. 

"Apalagi misalnya pada kasus anak yang masih bisa berkembang, masih bisa berubah struktur selaput darahnya. Itu tidak akan terlalu terlihat, tidak terlalu bermakna," lanjutnya. 

Akan tetapi, Baety sangat menyayangkan hal tersebut karena kebanyakan masyarakat, khususnya orang tua lebih memerhatikan atau mementingkan masalah keperawanan anak perempuannya. 

BACA JUGA:Ribuan Data Kekerasan Seksual Pada Anak dan Perempuan Diungkap PDFI, 50 Persen Anak-anak

"Rata-rata menyatakan bahwa ini masa depan anak saya bagaimana dok? Nanti dia kalau menikah bagaimana? Bisa gak?," jelas Baety. 

"Jadi itu rata-rata yang ditakutkan oleh orang tua. Padahal masalah keperawanan di dalam ilmu kedokteran bukan sesuatu yang esensial ya," sambungnya. 

Diberitakan sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melakukan acara media briefing terkait kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan secara berani, Jumat, 28 Oktober 2022.

Ribuan data kekerasan seksual pada anak dan perempuan diungkapkan PDFI dalam kesempatan tersebut.

Wakil Sekretaris Jendral Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Baety Adhayati menyebutkan dari data kekerasan seksual pada anak dan perempuan ada 58,6 persen laporan terkait kasus kekerasan pada anak selama tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: