Prof Zubairi Djoerban Jabarkan Rute Paparan Etilen Glikol Hingga Sebabkan Keracunan, Simak Penjelasannya

Sabtu 29-10-2022,10:03 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Seorang dokter Onkologi, Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan tentang pengertian dari senyawa Etilen Glikol yang tengah ramai diperbincangkan karena berbahaya.

Prof Zubairi juga menjelaskan bagaimana proses dari rute paparan senyawa Etilen Glikol yang paling umum terjadi hingga menyebabkan keracunan fatal.

"Mari kita berkenalan dengan etilen glikol dan rute paparannya yang paling umum—sehingga menyebabkan keracunan (fatal)." tulis Prof Zubairi di akun Instagram pribadinya (@profesorzubairi) pada Jumat, 28 Oktober 2022.

BACA JUGA:Nah Bukan Cuma Sirup, Etilen Glikol Juga Buat Obat Tetes dan Vitamin, 65 Item Ini Dinyatakan Aman

BACA JUGA:65 Obat Sirup Bebas Dari Etilen Glikol Dan Dietilen Untuk Pengobatan Dirilis BPOM, Berikut Data Lengkapnya

Etilen Glikol dijelaskannya tidak berwarna alias jernih dan tiak berbau.

Maka dari itu tidak ada banyak orang yang bisa curiga dengan kandungan Etilen Glikol di dalam obat.

Tidak bisa diketahui secar pasti bagaimana obat sudah terkontaminasi Etilen Glikol atau belum.

Lebih lanjut Prof Zubairi mengatakan kalau senyawa Etilen Glikol tidak hanya ada di obat sirup saja, tetapi juga ada di produk pembersih atau pelarut.

BACA JUGA:Awas, BPA Lebih Berbahaya dari Etilen Glikol di Air Minum Dalam Kemasan?

BACA JUGA:Dari 39 Obat Sirup Diduga 26 Mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol

"Bahkan Etilen Glikol itu bahan utama cairan radiator di Amerika Serikat (AS). Berguna mencegah radiator panas berlebih atau beku, tergantung musim," jelas Prof Zubairi.

Kemudian Etilen Glikol ini ternyata mempunyai rasa yang manis. Itulah sebabnya beberapa hewan suka mengonsumsinya.

Dijelaskan ada banyak dokter hewan di Amerika yang akrab dengan toksisitas Etilen Glikol karena seringnya kasus keracunan pada hewan anjing dan kucing setelah menjilat cairan radiator.

Jika senyawa Etilen Glikol menempel pada kulit, maka tidak akan terlalu berbahaya karena penyerapan kulit yang terbatas.

Kategori :