Setelah menjalankan pemeriksaan hingga pukul 2, Ismail mengaku dibawa oleh Paminal ke sebuah hotel di Samarinda.
BACA JUGA:Terungkap Penyebab Kebakaran di Gedung Balai Kota Bandung, Hujan Justru Membuat Api Semakin Besar
BACA JUGA:Curi Perhatian, Ini Sosok Moon Sang Min, Pemeran Pangeran Seongnam di Under the Queen's Umbrella
Ismail mengatakan bahwa saat dirinya di hotel, dia disuruh untuk membacakan sebuah kertas yang sudah disiapkan dan bertuliskan tangan yang isinya seperti apa yang dibacakannya dalam video sebelumnya.
Pihak Paminal tersebut merekam pengakuan Ismail dengan menggunakan kamera HP.
Setelah kejadian tersebut, Ismail mengajukan pensiun pada bulan April dan disetujui pada bulan Juli.
Kasus Ismail Bolong kembali ramai setelah beredarnya video pengakuan dan perminta maaffannya atas pernyataannya yang mengatakan telah memberikan sejumlah uang pada Agus Andrianto.
BACA JUGA:Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Terlihat di Indonesia, Berikut Ini Fase Waktunya
Bahkan Ismail mengatakan bahwa dirinya belum pernah bertemu dengan Kabreskrim apalagi menyerahkan sejumlah uang.
Terkait dengan kasus Kabareskrim Ismail Bolong ini juga mendapatkan tanggapan dari Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia.
Menurut Mahfud, mencuatnya video ini terkait dengan isu perang bintang di Polri, di mana para petinggi Polri telah saling memegang kartu satu dan lainnya.
Atas hal tersebut Mahfud menginginkan agar kasus ini dapat segera diselesaikan dan diusut tuntas.
BACA JUGA:Ronny Talapessy : Richard Tidak Bertemu dengan Pihak Ambulans
BACA JUGA:Rio Ferdinand Ledek Gerard Pique yang Pensiun: 'Faktanya Anda Tak Bisa Geser Saya dan Vidic di MU'
Menurut Mahfud MD, isu perang bintang ini terus menyeruak di mana dalam perang bintang para petinggi Polri yang sudah berpangkat bintang maulai saling buka kartu 'truf'.