Isu Perang Bintang Polri Munculkan Geng Baru yang Saling Jegal, Kapolri Didesak Ambil Langkah Strategis

Isu Perang Bintang Polri Munculkan Geng Baru yang Saling Jegal, Kapolri Didesak Ambil Langkah Strategis

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. -Foto: Dok-Disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta untuk segera mengambil langkah strategis demi dapat mengusut dugaan suap tambang ilegal ke oknum petinggi Polri.

Selain itu langkah yang diambil Kapolri dianggap harus diterapkan secara transparan dan jujur.

Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto.

BACA JUGA:Kegaduhan Isu Perang Bintang Polri 'Tercatat' di Buku Hitam Ferdy Sambo? IPW Ungkit Keterlibatan Jenderal

BACA JUGA:Pengakuan Ismail Bolong Bakar Lagi Isu Perang Bintang Polri, Rocky Gerung: Ada Agenda Strategis

Bambang Rukminto meminta Kapolri bisa secepatnya menon-aktifkan pejabat kepolisian yang terlibat dalam isu kasus mafia tambang.

"Kapolri harus secepatnya melakukan langkah-langkah strategis mengusut kasus ini secara transparan," ungkap Bambang di Jakarta pada Senin, 7 November 2022.

"Dan segera menon-aktifkan pejabat yang terlibat agar tak ada konflik kepentingan dalam melakukan penyelidikan," sambungnya.

Isu adanya mafia tambang di tubuh Polri menyeruak pasca adanya video pengakuan dari eks anggota Polri Aiptu Ismail Bolong yang tersebar di media sosial.

BACA JUGA:Kartu Turf Jenderal Buat Isu Perang Bintang Mencuat, Rocky Gerung: Masing-masing Jagoan Saling Mengintip

BACA JUGA:Perang Bintang di Tubuh Polri Sudah Dimulai? Mahfud MD Ambil Langkah Maksimal: Kita Harus Segera Redam

Video testimoni Ismail Bolong mengklarifikasi sekaligus meminta maaf kepada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto viral.

Ia menyebut bahwa kabar terkait dana setoran pengepul tambang sama sekali tidak ada kebenaran.

Kini Bambang menganggap kalau kasus video pengakuan Ismail Bolong juga harus ikut diusut tuntas oleh Kapolri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads