Dia juga memiliki ide untuk mencoba meredakan tensi tinggi antara Rusia dan Ukraina.
“Rusia sudah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Ukraina mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 nanti,” ujarnya.
“Anda adalah pemimpin dunia yang memiliki kemampuan untuk memberi pengaruh pada sejarah,” tambah pria kelahiran Brig, Swiss tersebut.
Meski ucapan Infantino terdengar naif, kenyataannya sepakbola bisa menghentikan perang untuk sementara.
Pada tahun 1914, Jerman dan Belgia menyatakan untuk melakukan gencatan senjata untuk sementara sebagaimana memasuki waktu Natal.
BACA JUGA:Mahfud MD Ungkap Alasan RKUHP Telat Disepakati: 'Harusnya Ketok Palu 17 Agustus 2022'
BACA JUGA:Luna Maya Kenang Percintaan Masa Lalunya, Alasan Pilih Ariel NOAH Terungkap
Prajurit kedua negara bisa melupakan sedang berkonflik dan bermain sepakbola bersama.
Ada juga cerita di tahun 2005. Ketika itu Pantai Gading tengah dilanda perang saudara.
Timnas mereka akan berlaga di babak kualifikasi Piala Dunia melawan Sudan. Pantai Gading membutuhkan kemenangan untuk lolos ke babak selanjutnya.
Di tempat lain, Mesir dan Kamerun pun akan bertanding yang akan ikut menentukan nasib Pantai Gading.
BACA JUGA:Kilas Balik Skandal Buku Merah, Novel Baswedan Ungkit Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi
Perang saudara yang sudah berlangsung selama lima tahun terhenti untuk sementara demi sama-sama mendukung timnas Pantai Gading yang berhasil menang lewat gol Didier Drogba.