Salah satunya adalah Bripka Danu Fajar Subekti selaku Anggota Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Metro Jakarta yang menjalani sidang pemeriksaan saksi Rabu 23 November 2022.
BACA JUGA:Piala Dunia 2022, Jadi Momen Qatar Kenalkan Keindahan Islam ke Pentas Dunia
Bripka Danu mengatakan bahwa dirinya merasa ada kejanggalan saat melakukan olah TKP.
Karena Bripka Danu mengakui melihat kejanggalan, hakim kemudian memintanya untuk menceritaakn perihal kejanggalan tersebut.
Menurut Bripka Danu hal pertama yang dicurigainya adalah barang-barang milik Brigadir J tidak ditemukan saat olah TKP.
Selain tidak menemukan barang pribadi dari Brigadir J, dirinya juga tidak menemukan adanya tetesan atau ceceran darah di bawah dari arah tembakan yang berasal dari atas, hanya tergenang di satu titik di tubuh jenazah.
BACA JUGA:Link Live Streaming & Prediksi Portugal vs Ghana di Piala Dunia Qatar 2022, Panggung untuk Ronaldo?
Selain itu, Bripka Danu juga mengungkapkan bahwa dirinya juga tidak menemukan adanya lubang bekas tembakan dari arah atas ke bawah.
Tak hanya itu, kejanggalan lainnya yang dilihat oleh Bripka Danu adalah saat dirinya menceritakan adanya kejanggalannya dalam pembunuhan Brigadir J, atasannya diam semua seolah tak ada yang berani menjawab.
“Sebetulnya dari olah TKP, saya sudah paham dan sudah coba diterangkan kepada atasan saya bahwa ada yang aneh dari olah TKP. Tapi pada saat itu memang kondisinya hanya diam semua dan tidak ada yang ngomong,” ujar Bripka Danu.
BACA JUGA:Jepang 'Bungkus' Jerman, Tak Terduga Panser Tersungkur Dibabat Samurai
Tak hanya Bripka Danu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ridwan Soplanit bahkan mengatakan Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J setelah di tembak Bharada E.
Hal tersebut diungkapkan Ridwan setalah dirinya mengatakan bahwa cerita tembak menembak di rumah dinas Ferdy Sambo tidaklah benar.