"Kenapa, kok, dilepas sama mereka kalau waktu itu benar. Jangan-jangan mereka yang terima dengan tidak meneruskan masalah (perkara tambang ilegal), lempar batu untuk alihkan isu," terang Agus.
Lagi pula, kata Agus, Ismail Bolong sendiri sudah membuat klarifikasi dan meminta maaf kepadanya bahwa ia dipaksa oleh Hendra Kurniawan.
"Apalagi sudah diklarifikasi karena dipaksa," tutur Agus.
Klarifikasi Ismail Bolong
Usai video testimoninya merebak, Ismail Bolong kembali menarik pernyataannya.
Di video itu klarifikasinya, Ismail Bolong meminta maaf kepada Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto.
Ismail Bolong mengaku, saat pembuatan video testimoni pertama itu ia mendapat tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan.
"Saya mengajukan permohonan maaf kepada Pak Kabareskrim. Saat testimoni itu saya dalam tekanan pak Brigjen Hendra dari Mabes," kata Ismail Bolong.
Brigjen Hendra merupakan eks Karo Paminal Propam Polri, anak buah daripada eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Ismail Bolong merasa terkejut dengan beredarnya video tersebut.
Padahal, kata Ismail Bolong, video itu dibuat pada Februari 2022 lalu di sebuah hotel.
Setelah pembuatan video itu Ismail Bolong mengaku mengajukan pensiun dini dari Polri.
Dia menyebut, perekaman video tersebut dilakukan oleh anggota Paminal dari Mabes Polri.