"Sudah pah, saya takut, nanti terjadi apa-apa, ada ancaman dari Yosua," kata Putri Candrawathi kepada Ferdy Sambo melalui ceritanya itu.
Lebih lanjut, Ferdy Sambo pun tetap bersikukuh untuk menolong istrinya tersebut. Namun tetap ditolak oleh Putri Candrawathi dan mengatakan bahwa sudah ada pengamanan dari Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal.
BACA JUGA:Jumlah Korban Bom Polsek Astana Anyar Bandung Jadi 10 Orang, 2 di antaranya Tewas
BACA JUGA:Waspada Sesar Lembang Aktif! Gempa Bumi Magnitudo 6,5 Sampai 7 SR Ancam Bandung Barat dan Sumedang
BACA JUGA:Jawaban Aneh Kuat Ma'ruf Saat Dianggap Berbohong Oleh Lie Detector: Ya Benar Saya Lah, Itu Kan Robot
"Kemudian saya sampaikan, saya harus ke sana. Istri saya menyampaikan, sudah ini semua sudah tenang. Terdakwa Kuat dan Ricky juga sudah tidur di depan tangga, kata istri saya," jelas Ferdy Sambo.
"Ya sudah besok pagi saya akan kembali, katanya. Ya sudah kalau gitu, kalau ada apa-apa kamu telepon saya," sambungnya.
Diketahui, Ferdy Sambo mengaku bahwa itu merupakan pertama kalinya ia mendengar istrinya menangis melalui telpon.
Dalam persidangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terdapat 9 saksi, mulai dari pihak perbankan hingga supir pribadi.- Bambang Dwi Atmodjo-
Selama 22 tahun menikah, Ferdy Sambo merasa istrinya pernah menelpon sambil menangis bahwa sampai mengecilkan suaranya saat menelpon.
"Iya selama pernikahan saya 22 tahun, tidak pernah menelpon saya dalam kondisi menangis seperti itu, yang mulia," kata Ferdy Sambo kepada Majelis Hakim.
"Saya kaget yang mulia, karena tidak seperti biasa istri saya menelpon dalam kondisi menangis dan berbisik seperti itu, seperti tidak ingin kedengaran yang lain," tandasnya.