BACA JUGA:Wanita Gagalkan Aksi Begal di Kemayoran, Dihajar Massa Hingga Babak Belur
Dalam pertemuan tersebut Bupati Meranti menyampikan kekesalannya terkait dengan eksplorasi minyak yang dilakukan di wilayahnya namun tidak berdampak positif secara ekonomi terhadap masyarakat di daerahnya.
Bahkan setelah menyampaikan statemennya dihadapan anggota Kemenkeu, Bupati Meranti walk out dari ruang acara.
Menurut Bupati Meranti, wilayahnya merupakan daerah yang miskin namun mempunyai sumber daya alam yang kaya yaitu minyak bumi.
Akan tetapi eksplorasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap minyak bumi di Kabupaten Meranti tidak memberikan dampak pada perekonomian daerahnya.
BACA JUGA:Partainya Dicurangi dan Tidak Lolos KPU, Amien Rais: Kita Akan Lawan
BACA JUGA:Kronologi WanitaTertabrak Mobil Miliknya Sendiri Hingga Tewas, Terlindas Masuk Kolong
Saking emosinya, Bupati Meranti sebut Kemenkeu isinya iblis atau setan.
Yustinus Prastowo yang merupakan Stafsus Kementerian Keuangan menjelaskan jika apa yang disampaikan oleh Bupati Meranti merupakan pernyataan yang menyesatkan.
Menurut Yustinus, justru Kemenkeu telah melakukan perhitungan sesuai dengan undang-undang dalam serta menghitung dari data resmi kementerian ESDM untuk melakukan pembagian dana bagi hasil dengan daerah.
Selain itu menurut Yustinus, Kementerian keuangan juga telah mentransferkan untuk dana Desa sebesar 872 miliar atau 87 persen dari APBD Kabupaten Meranti pada 2022 ini.
Dana ini bahkan empat kali lipat dari dari APB Kabupaten Meranti yang hanya mencapai 222 miliar.
Yustinus menegaskan agar Bupati Meranti, Muhammad Adil untuk segera meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya yang mengatakan jika Kemenkeu isinya iblis atau setan.