Ia kini masih memiliki mayoritas saham klub Inggris, Oxford United bersama Anindya Bakrie.
Di Liga Indonesia, Erick juga pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Persib pada 2011-2019 dan kini mempunyai saham Persis Solo dengan menggandeng putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Selain La Nyalla dan Erick terdapat beberapa nama yang sudah mendaftarkan diri menjadi calon Ketum PSSI.
BACA JUGA:Sempat Shalat Istikharah, Iwan Bule Putuskan Tidak Maju Lagi Jadi Ketua PSSI
Mereka siap bersaing untuk menduduki kursi nomor satu di PSSI yang dianggap seksi meski dalam satu dekade terakhir Ketua PSSI lebih banyak dikritik dan dicaci maki.
Lantas apa untungnya jadi Ketum PSSI, padahal kerap mendapat kritikan keras oleh para pencinta sepakbola di Indonesia.
Menurut pengamat sepak bola Indonesia, Abdul Haris, ada beberapa hal yang membuat jabatan Ketua Umum PSSI cukup diinginkan.
Ia mengatakan salah satunya adalah popularitas yang didapat jika menjadi Ketua Umum PSSI.
BACA JUGA:Ratu Tisha Turun Gunung, Calonkan Diri Menjadi Waketum PSSI Periode 2023-2027
Tak bisa dipungkiri, dengan menjadi Ketua Umum PSSI maka popularitas orang tersebut akan meningkat.
Ini tak lain karena sepakbola merupakan olahraga terpopuler di Indonesia.
Jabatan Ketua Umum PSSI ini mampu membawa seseorang untuk lebih dikenal banyak orang dari berbagai kalangan dan membuat namanya harum jika sukses saat memimpin PSSI.
“Rata-rata banyak orang yang menjadikan PSSI sebagai batu pijakan untuk mendongkrak popularitasnya,” tuturnya dilansir dari kanal YouTube Kompas TV.
BACA JUGA:Buntut Polemik Liga 2 Dihentikan PSSI, Manajer Persipura Siap Tempuh Jalur Hukum
Ia pun mencontohkan mantan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi yang menjadi Gubernur Sumatera Utara setelah mejabat.
Sosok yang akrab disapa Ais itu juga melihatnya pada Ketua Umum PSSI saat ini, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, yang kerap disebut-sebut bakal mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat.