KALIMANTAN, DISWAY.ID- Perpindahan Ibu Kota Indonesia atau Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) rupanya sudah dipikirkan oleh KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Abah Guru Sekumpul.
IKN pindah ke Kalimantan Timur sudah dipikirkan Abah Guru Sekumpul pada 20 tahun silam atau sebelum beliau wafat tahun 2005 .
Saat itu, Abah Guru Sekumpul mengatakan bahwa hanya Kaltim yang cocok menjadi ibu kota Indonesia.
Presiden Joko Widodo menuju Ibu Kota Negara (IKN) pada Selasa, 25 Oktober 2022, melalui jalur laut dengan menggunakan KRI Escolar - 871. -Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev-Disway.id
BACA JUGA:3 Provinsi Baru Papua Resmi Berdiri, Berikut Nama Gubernur dan Ibu Kotanya
BACA JUGA:Siapa Mau Pindah? 12 Tower Rusun di IKN Nusantara Sudah Siap Huni
Menurutnya, Kaltim menjadi ibu kota Negara maka Indonesia akan maju. Kaltim lebih layak ketimbang provinsi lainnya di Indonesia.
"Kalau Indonesia ingin maju, ibu kota pindah ke Kaltim,” demikian kurang lebih yang diucapkan Abah Guru Sekumpul, sebagaimana diceritakan Dokter Dhiauddin, putra KH Badaruddin Martapura.
Dokter Dhiauddin menceritakan, saat itu dirinya masih menjadi mahasiswa dan silaturahmi bersama dua teman mahasiswa lainnya ke Abah Guru Sekumpul.
"Saat itu kami diajak masuk ke kamar beliau," cerita dokter yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar ini.
BACA JUGA:Ibukota Pindah ke IKN, Jakarta Diprediksi Tetap Menjadi Pusat Ekonomi
"Nah, salah satu yang dibicarakan beliau adalah tentang Kaltim sebagai ibu kota Indonesia. Kalau Indonesia mau maju, ibu kota pindah ke Kaltim kata beliau,” lanjut adik pimpinan Pesantren Darussalam, KH Hasanuddin ini.
Wacana pemindahan ibu kota Negara dari Kota Jakarta sebetulnya telah bergulir sejak lama.
Beberapa daerah muncul sebagai alternatif ibu kota negara, yaitu Palembang (Sumatera Selatan), Karawang (Jawa Barat), Sulawesi Selatan dan Palangka Raya (Kalimantan Tengah).
Nama Kalimantan Timur belum ada yang memunculkan.