"Saya tidak pegang barang bukti (percakapan dengan oknum penyidik) karena saat saya melapor, tidak boleh membawa alat komunikasi," tukasnya.
"Waktu itu saya diminta datang ke Polda Metro untuk membicarakan kelanjutan laporan penyerebotan lahan," lanjut Madih.
IMAM SHAMSI ALI BINGUNG DENGAN PERLAKUAN YANG DITERIMA BRIPKA MADIH
BACA JUGA:Soal Pemilik Mobil Audi A8 yang Sebabkan Mahasiswi Unsur Tewas, Kapolres: Alamat di Jakarta
Imam Besar Islamic Center New York Shamsi Ali ikut menanggapi soal adanya oknum penyidik Polda Metro Jaya yang meminta uang kepada anggota Provos Polri yang hendak mengurus persoalan penyerobotan tanah.
Bahkan diketahui tak tanggung-tanggung, oknum penyidik itu disebut meminta uang senilai Rp 100 juta untuk dapat mengurusnya.
Bagi Shamsi Ali, hal tersebut merupakan suatu tindakan yang sangat kacau, apalagi dilakukan oleh sesama rekan seprofesi.
BACA JUGA:Seorang ABK Tenggelam di Muara Baru, Korban Baru Ditemukan Setelah 3 Hari, Begini Kondisinya
Hal tersebut disampaikan oleh Shamsi Ali di akun Twitter pribadinya pada Rabu, 1 Februari 2023 kemarin.
"Kacau balau… Tanahnya diserobot oleh pengembang tapi ketika melapor penyidik dari kepolisian minta duit…100 juta," cuit Shamsi Ali.
Shamsi Ali sampai bingung dengan perilaku yang ditunjukkan oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya tersebut.
"Padahal dia juga polisi… kok kehidupan bisa begitu ya." tutupnya.