Erma menjelaskan bahwa perusahaan memiliki sistim simpan jam kerja, yang didapat dari saat karyawan kerja lembur.
BACA JUGA:Lia Eks Trio Macan Gugat Cerai Suami Gegara Judi Online
BACA JUGA:Tulisan Mason Grenwood di Bio Instagram-nya Buat Heboh, Pertanda Bela MU Lagi?
Jam kerja tersebut dapat diambil untuk cuti, akan tetapi menurut Erma saat karyawan mengambil cuti selalu dipersulit.
Sedangkan bagi karyawan level supervisior, sangat mudah untuk mengambil cuti.
Menurut Erma banyak karyawan yang tidak kuat bekerja di SAI, karena meskipun mereka kerja lembur tapi tidak mendapatkan haknya.
Bahkan mereka mereka kerja hingga jam 12 malam hingga jam 3 menjelang subuh.
BACA JUGA:Komentar Menohok PSI Untuk JIS Saat Konser Dewa 19
BACA JUGA:Mengejutkan! Manchester City Terancam Didepak dari Premier League Gegara Langgar Aturan FFP
Penerapan jam kerja yang dilakukan oleh perusahaan menurut Erma terkadang membuatnya harus ribut dengan suami.
“Suami saya bilang kerja sampai malam tapi tidak dibayar, ‘kamu pulang kerja jam segini ngapain, padahal gaji juga gak nambah’, kenang Erma.
“Memang efisensi perusahaan adalah hal yang penting namun kesejahteraan dan kesehatan karyawan lebih penting,” tambah Erma.
Pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan keprihatianannya atas terjadinya seorang karyawan perempuan yang menuntut haknya karena telah bekerja lembur.
BACA JUGA:Prabowo Komentari Pertemuan PKB dan Golkar, Singgung Koalisi
BACA JUGA:Kemasan Baru AHM Oil SPX2 dan MPX2 Hadir Untuk Matik Honda 110 cc Generasi Terbaru
Haiyani Rumondang selaku M.A. Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjelaskan jika pihaknya menyayangkan kenapa masih ada karyawan kerja lembur mengaku tidak dibayar.