Penyebaran WNI tersbeut di mana hampir 90 persen tinggal di kawasan Marmaris yang meliputi daerah Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli), Anatolia Tengah (Ankara, Syakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya, Eskisehir) dan Agean (Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum, Mugla.
Sedangkan para WNI yang tinggal di wilayah tersebut tidak terkena dampak gempa dan semuanya dalam keadaan aman, meskipun di wilayah
BACA JUGA:Mayat Wanita Dengan Sepucuk Pistol di Penjaringan, Polisi: Kami Tunggu Pemeriksaan Puslabfor
Khusus untuk daerah Kayseri, meskipun juga merasakan kuatnya gempa Turki, namun kondisi kota tersebut dalam keadaan yang aman dan tidak ada korban maupun bangunan yang runtuh.
Gempa yang melanda Turki dan Surian berkekuatan 7,8 SR pada Senin dini hari waktu setempat, di mana pusat gempa berada di provinsi Kahramanmaras yang berjarak kurang lebih 600 km dari Ankara.
10 WNI Terluka dan 5 Hilang
Gempa bumi bermagnitudo (M) 7,4 terjadi Turki. Sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban luka-luka.
“Sebagai tambahan, kemarin kita masih menyampaikan bahwa jumlah WNI kita yang terkena dampak langsung yang luka-luka dari gempa ini ada tiga orang, per hari ini, per tadi malam sudah menjadi 10 orang,” papar Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, dalam konferensi pers, Selasa 7 Februari.
Adapun korban dari 10 WNI tersebut, 4 orang di antaranya tengah dirawat di rumah sakit, sedangkan 6 WNI sedang diupayakan oleh pihak KBRI Ankara untuk dilakukannya evakuasi ke Ankara dari Hatay.
BACA JUGA:KSP Indosurya Kembali Dipolisikan, 6 Laporan Korban Penipuan Diselidiki Bareskrim
“Keenam orang ini sudah kita upayakan untuk rujuk ke rumah sakit setempat, namun rumah sakit setempat juga sudah over crowd, sudah tidak mungkin lagi untuk memberikan perawatan. Sehingga kita putuskan untuk kita evakuasi dan dirawat di Ankara nantinya,” jelasnya.
“Keenam orang ini sudah kita upayakan untuk rujuk ke rumah sakit setempat, namun rumah sakit setempat juga sudah over crowd, sudah tidak mungkin lagi untuk memberikan perawatan. Sehingga kita putuskan untuk kita evakuasi dan dirawat di Ankara nantinya,” jelasnya.
Selain itu dari 10 WNI tersbeut terdapat satu ibu dan dua orang anak yang tinggal di Antakya dan hingga saat ini masih belum bisa dihubungi.
Tak hanya itu, di wilayah Dyarbakir juga terdapat dua pekerja Indonesia yang hingga saat ini masih belum juga dapat dihubungi meskipun rekan-rekan kerjanya juga coba tetap melakukan kontak terhadap mereka.