JAKARTA, DISWAY.ID - Partai Buruh dipastikan tidak akan berkoalisi dengan Parpol pendukung Omnibus Law dan UU Ciptaker.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Partai Buruh, Said Iqbal saat melakukan aksi unjuk di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 1 Mei 2023.
Dia mengatakan bahwa partai berciri khas warna oren itu tidak akan bergabung dengan partai politik manapun yang telah mendukung kebijakan Omnibuslaw dan Undang-Undang Cipta Kerja.
BACA JUGA:Formula 1 Baku Dimenangi Sergio Perez, Max Verstappen: Perjalan Musim Ini Masih Panjang
"Kami tidak akan pernah berkoalisi dengan partai politik manapun yang sekarang ada di Parlemen, yang mengusahakan omnibus law dan cipta kerja," ujar Said Iqbal kepada media.
"Partai Buruh tidak tunduk pada partai-partai politik yang Pro Omnibus law, justru kami dihadirkan melawan anomali yang sudah ke kanan, berpihak pada pemodal-pemodal hitam, para pengusaha hitam yang mengadakan tambangan kebun-kebun sawit, upah murah, sistem kerja outsourching," lanjutnya.
Meskipun begitu, Said Iqbal menambahkan bahwa pihaknya akan tetap mengusung atau berkoalisi secara pribadi dengan calon presiden (capres).
"Partai Buruh hanya berkoalisi dengan capresnya, pribadi," imbuhnya.
BACA JUGA:Said Iqbal Belum Bisa Pastikan Capres yang Datang Saat Demo May Day
BACA JUGA:Peneliti BRIN Andi Pangerang Resmi Ditahan Kasus Ancaman 'Darah Muhammadiyah'
Diketahui sebelumnya, Partai Buruh sempat membeberkan 4 nama calon presiden (Capres) yang diusungnya. Keempat nama tersebut, yaitu 2 nama untuk capres dan 2 nama untuk capres alternatif.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Partai Buruh, Said Iqbal saat konferensi pers di Hotel Ciputra Jakarta, Jakarta Barat, Selasa, 17 Januari 2023 lalu.
"Ada 4 nama diantaranya 2 nama capres yang telah beredar di masyarakat dan 2 capres alternatif," ujar Said Iqbal.
Adapun 2 capres pertama yang disebutkannya itu adalah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Menurut Said Iqbal, dua nama ini sudah beredar luas di kalangan masyarakat.