Kata Rian Mahendra, ia siap menambahi beban muatan bus sebanyak 60-70 penumpang untuk membuktikan alasan kelebihan tonase.
"Saya pur deh, pak, nggak usah diisi 36 orang, ditambahin aja penumpangnya jadi 60 orang atau 70 orang, dua kali lipat," kelekar Rian Mahendra.
Ia bahkan meminta dites dalam kondisi yang persis, jalanan menurun dengan tujuan apakah rem tangan diaktifkan apakah bus tetap bisa jalan sendiri.
"Kita tes di kondisi kayak gitu bisa nggak hal kayak gitu bikin handrem enggak bekerja dengan baik," kata Rian Mahendra.
Sistem Rem Tangan Lebih Canggih
Rian Mahendra menjelaskan, saat ini semua bus rilisan terbaru menggunakan sistem rem tangan dengan tenaga angin.
"Setahu saya ya pak, maaf ya, handrem zaman sekarang sudah menggunakan angin, kan beda sama kayak zaman-zaman masih pakai minyak rem, tuh, pak, yang tarikan pakai selang ya kan," sambungnya.
Demi penonton bisa memahami masalah ini, Rian Mahendra memberi permisalan bahwa sistem rem tangan dengan angin mirip roda sepeda motor yang dimasuki pipa besi.
Rasanya, kata Rian Mahendra, mustahil bus dengan rem tangan aktif, semua roda bus menggelinding dan meluncur ke jurang.
"Otomatis bus pasti ban nyeret pak, andaikana bus itu geloyor atau turun, sedangkan posisi awalnya juga terparkir di sini, terus kok bisa ban itu ngegelinding?" pungkasnya.
Ia menegaskan, roda bus PO Duta Wisata itu berputar luwes jalan sendiri, seperti loss posisi rem tangan lepas.
"Videonya kalian juga bisa lihat sendiri, bannya mutar semua luwes banget tanpa adanya daya dorong, tanpa adanya daya energi sama sekali. Berarti bus itu memang loss itu posisi netral tanpa handrem ibaratnya, kok bisa kayak gitu?" tuturnya menambahkan.