Cerita Miris Buruh PT SS Utama Pasca Demo Upahnya Turun Rp 105 Ribu dan Lembur Rp 16 Ribu, Pasrah Kembali Kerja!

Jumat 26-05-2023,11:35 WIB
Reporter : Khomsurijal Wahibudiyak
Editor : Khomsurijal Wahibudiyak

Tidak sampai disitu, salah seorang yang juga dari pihak manajemen dengan suara lantang meneriakan agar para buruh untuk masuk serta kembali bekerja.

“Ayo masuk, yang tidak mau bekerja silakan keluar,” tegasnya.

Kemudian pria pertama memberikan perintah pada pengawas dan mandor agar segera melakukan kordinasi dengan para pekerja yang masih mau bekerja dan dan tidak.

Para pekerja sempat terdiam beberapa saat hingga salah satu pekerja mulai mengeluarkan suara.

“Saya pulang,” teriak salah satu pekerja pabrik SS Utama yang langsung disambut oleh buruh lainnya.

Secara serentak tanpa menunggu komando mereka bersorak sembari berlari membubarkan diri dan keluar dari lingkungan pabrik.

BACA JUGA:Alasan Formula E 2023 Jakarta Digelar Selama Dua Hari

Seiring dengan itu juga terdengan peserta karyawan mengajak teman-teman lainnya untuk segera keluar meninggalkan pabrik.

Seorang operator PT SS Utama bernama Eka menjelaskan video yang viral tersebut sudah lama terjadi yaitu direkam pada Januari 2023.

"Sekarang (buruh yang demo) masih kerja kok, itu video lama. Setelah kejadian itu besoknya langsung pada masuk seperti biasa. Ini masih pada produksi," katanya, dikutip Rabu 24 Mei 2023.

Disebutknya, keputusan karyawan untuk bekerja kembali itu tanpa paksaan dari perusahaan.

Atas keinginan sendiri, para buruh disebutnya, bersedia bekerja lagi meski gajinya diturunkan Rp 105.000/bulan.


Perwakilan perusahaan saat demo buruh-tangkapan layar tiktok@satyakamajaya230-

BACA JUGA:Mahfud MD Tidak Ingin Ikut Campur Gosip Politik Jhonny G Plate

"Itu kan sudah diberi tahu kalau mau kerja monggo (silakan) masuk, setelah itu besoknya anak-anak masuk seperti biasa. Kan perusahaan memberikan kesempatan kalau mau kerja monggo," terang Eka.

Sedangkan terkait keputusan perusahaan menurunkan gaji buruh, terpaksa diambil lantaran lesunya permintaan akibat pelemahan ekonomi global.

Kategori :