JAKARTA, DISWAY.ID -- Keberangkatan jemaah Haji Indonesia sudah 15 kali mengalami delay. Hal ini mempengaruhi penerbangan lainnya.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab mengatakan, Suadi Airlines dan Garuda Indonesia tidak bersikap kooperatif.
Kedua maskapai tersebut dinilai tidak memberi informasi terlebih dahulu, sehingga membuat jemaah Haji Indonesia menunggu lama.
BACA JUGA:Dipermalukan Nikita Mirzani, Lolly Ogah Pulang ke Indonesia
BACA JUGA:Gokil! Gak Sampai 12 Menit, 'War' Tiket Hari Pertama Indonesia vs Argentina Langsung Ludes Terjual
Suadi Airlines dan Garuda Indonesia juga dinilai kurang solutif, terkesan mendiamkan.
“Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” tegas Saiful Mujab melalui keterangan resminya, Senin, 5 Juni 2023.
Saiful mengungkap, sudah 15 kalai keberangkatan jemaah Haji Indonesia dari Bandara Soekarno Hatta alami keterlambatan.
Padahal, kata dia, tahap pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Ajukan Proposal Perdamaian, Ditolak Ukraina
BACA JUGA:Heboh Anak Anies Baswedan Diduga Dihina Ibu-ibu saat Nonton Formula E: 'Sungguh Keterlaluan'
Ia khawatir jadwal keberangkatan akan mempengaruhi perjalanan jemaah Haji Indonesia lainnya.
Pihak Saudi Airline dan Garuda Indonesia seharusnya tidak hanya menempatkan perwakilannya di asrama haji.
Saiful meminta agar pihak maskapan bisa diandalkan memberi penjelasan dan menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah.
“Masing-masing maskapai yang menempatkan perwakilannya di asrama haji, tidak hanya untuk menyiapkan jadwal, namun juga untuk menjelaskan dan meminta maaf ke jemaah bila ada perubahan jadwal penerbangan. Sebab, jadwal yang disepakati sebelumnya sudah disosialisasikan ke jemaah,” jelas Saiful Mujab.