JAKARTA, DISWAY.ID – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy ngambek ke NATO karena belum diajak gabung.
Bahkan mengatakan akan menghentikan mengundang Zelenskyy untuk menjadi anggota NATO.
Selain itu NATO juga mengatakan bahwa akan kembali mengundang Ukraina jika negara yang tengah diserang oleh Rusia tersebut telah memenuhi persyaratan.
NATO menyempaikan jika Ukraina dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan tanpa adanya batasan waktu, namun tidak menyebutkan secara detil persyaratan yang dimaksudkan.
BACA JUGA:Pernyataan BRIN yang Tak Bisa Diterima Aryanto Misel: Bahasa itu Tidak Etis
BACA JUGA:Israel Dukung OPM TPNPB, Jeffrey Bomanak: Kami Punya Hubungan Diplomasi
"Kami akan berada dalam posisi untuk menyampaikan undangan ke Ukraina untuk bergabung dengan aliansi ketika sekutu setuju dan persyaratan terpenuhi," terang salah satu perwakilan NATO.
Hal tersebut membuat Zelenskyy ngambek, dan mengatakan bahwa pernyataan NATO tersebut sangat tidak masuk diakal.
“Masa depan Ukraina ada di NATO tapi mereka tidak memberikan batas waktu untuk proses tersebut,” ungkap Zelenskyy.
BACA JUGA:Kecerdikan Aryanto Misel Selamatkan Formula Nikuba Saat di Italia: Kalau Dibawa Habis Saya
BACA JUGA:Ridwan Kamil Temani Presiden Jokowi Blusukan ke Pasar Cihapit: Bapak dan Ibu Saya Berjodohnya Disini
Keberadaan Ukraina yang mengajukan diri sebagai anggota NATO membuat terjadinya gesekan di 31 anggotanya.
Sebagain anggota NATO di Eropa Timur telah mendukung Ukraina untuk dapat bergabung, di mana hal ini diharapkan dapat menhentikan serangan Rusia.
Akan tetapi Amerika Serikat dan Jerman lebih berhati-hati, karena mereka khawatirkan dengan bergabungnya Ukraiana dapat menarik NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia.
"Kami menegaskan kembali solidaritas kami yang tak tergoyahkan dengan pemerintah dan rakyat Ukraina dalam pertahanan heroik bangsa mereka, tanah mereka, dan nilai-nilai bersama kami,” isi dalam Deklarasi NATO di Lithuanian.