Seorang yang selamat dari terowongan yang terendam mengatakan pemerintah seharusnya membatasi akses ke underpass ketika adanya perkiraan banjir.
BACA JUGA:KAI Pastikan Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Kereta Brantas dengan Truk
BACA JUGA:Sopir dan Kernet Sempat Minta Tolong Sebelum Truk Ditabrak Kereta Api 112 Brantas
Curah hujan telah memaksa lebih dari 6.100 orang mengungsi dan meninggalkan 27.260 rumah terdampak pemadaman listrik karena banjir menghancurkan puluhan rumah.
Sebagian besar kematian dilaporkan di provinsi tenggara Gyeongsang Utara, di mana 17 orang tewas, sebagian besar karena tanah longsor dan perumahan yang runtuh dan sembilan orang dilaporkan hilang dari wilayah tersebut.
Satu orang lagi masih hilang di Busan, sementara sedikitnya 22 orang dirawat karena cedera di seluruh negara tersebut.
Korea Railroad Corp mengumumkan penghentian semua kereta lambat dan beberapa kereta peluru, sementara kereta lain mungkin tertunda karena tanah longsor yang mengancam keselamatan.
Hujan deras telah melanda sebagian Korea Selatan sejak 9 Juli lalu, meskipun pemerintah telah berjanji untuk meningkatkan kesiapsiagaan setelah ibu kota Seoul dilanda hujan lebat dalam 115 tahun lalu.
Badan Meteorologi menjelaskan bahwa bagian tengah dan selatan Korea itu diperkirakan diguyur hujan sebanyak 30 cm pada hari Selasa lalu.
Presiden Yoon Suk-yeol, yang melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina, menginstruksikan perdana menteri Han Duck-soo untuk memobilisasi semua sumber daya yang tersedia dalam meminimalkan korban.