JAKARTA, DISWAY.ID - Rumah Sakit Militer Kamboja diduga menjadi lokasi transpalansi ginjal korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Warga Negara Indonesia.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan rumah sakit itu diduga di Phnom Penh, Kamboja.
"Iya RS militer di Phnom Penh," katanya kepada awak media, Jumat 21 Juli 2023.
BACA JUGA:Oknum Polres Bekasi Kota Diduga Terlibat TPPO Jual Ginjal, Bareskrim: Ada Oknum Imigrasi Juga
Diungkapkannya, pihaknya telah mendapat informasi mengenai dugaan transpalansi ginjal disana.
"Ini sebenarnya kita sudah dapat data digital tapi saat itu dari salah satu tersangka bahwa ada empat belas orang yang masih disana oleh karenanya kami bentuk tim gabungan bersama Kadiv Intel, Dirtipidum Bareskrim Polri," ungkapnya.
Sementara, Oknum polisi dan Imigrasi yang diduga terlibat dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) diungkap.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan oknum polisi itu tugas di Polres Bekasi Kota, sedangkan petugas Imigrasi di Bali.
BACA JUGA:Tak Ada Pihak yang Bekingi Dito Mahendra, Bareskrim: Tingkat Kesulitan Tiap Kasus Berbeda
"(Tugas, red) Di Polres Bekasi Kota, kalau Imigrasinya di Bali," katanya kepada awak media, Jumat 21 Juli 2023.
Disebutkannya, mereka memang diamankan tidak dari satu tempat yang sama.
"Karena memang mereka itu gini, ini tuh sindikat kita tangkap bukan di satu tempat gitu," sebutnya.
"Ada di Palembang, Bali, Surabaya. Mereka itu merekrut dari berbagai daerah. Karena sebagian besar itu diberangkatkan dari Bali. Kemudian ke Malaysia, kemudian Kamboja," sambungnya.