JAKARTA, DISWAY.ID - Keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menununtut ke pemerintah dan PSSI untuk menuntaskan kasus hukum tersebut hingga ke akar-akarnya.
Meski sudah banyak yang ditetapkan sebagai tersangka, namun pihak korban dan keluarga korban Kanjuruhan menganggap tak memenuhi rasa keadilan.
Terlebih lagi, para tersangka hanya dijerat pasal kelalaian, bukan penganiayaan, pembunuhan atau pembunuhan berencana.
Desakan keluarga korban Kanjuruhan pun pecah ketika Presiden Jokowi dan Ketum PSSI Erick Thohir berkunjung ke Pasar Bululawang, Malang, Selasa 25 Juli 2023.
BACA JUGA:Doktor Fengsui
Salah satu keluarga korban bernama Rini Hanifah langusng berteriak histeris di tengah kerumunan masa yang dihadiri Jokowi dan Erick Thohir.
"Bapak Erick Thohir tolong saya pak!," teriak ibu Rini
Teriakan ibu Rini tak diindahkan oleh pejabat tertinggi PSSI tersebut hingga akhirnya terlontar kata-kata kasar yang keluar dari mulutnya.
"Bapak pembohong!," teriak ibu Rini.
"Bapak Erick Thohir janji bapak mengusut tuntas (kasus Kanjuruhan) mana pak?,"
"Bapak mendukung pembunuh anak saya pak!," ucapnya.
BACA JUGA:Manchester United dan Rasmus Hojlund Capai Kesepakatan Prihal Kontrak!
"Bapak Erick Thohir pembohong"
— PanditFootball.com (@panditfootball) July 24, 2023
Hal itu diteriakan Rini Hanifah, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, ketika Presiden Jokowi dan Ketum PSSI Erick Thohir ke Pasar Bululawang, Malang.
9 bulan sejak tragedi keluarga korban terus menuntut kasus dapat benar-benar diusut tuntas. pic.twitter.com/vnA8BOSvbt
Enam orang jadi tersangka
Dari kasus tersebut, sebelumnya enam orang ditetapkan sebagai tersangka. Diantaranya, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita.