Doktor Fengsui

Doktor Fengsui

Sidhi Wiguna Teh dan Disway.--

Ia seorang arsitek. Masternya di bidang planologi perkotaan. Besok lusa, 29 Juli 2023, ia bergelar doktor. Judul disertasinya:

Dialektika Konsepsi Ruang

Arsitektur dan Feng Shui (風水).

Kasus Studi: Gedung Perkantoran District 8 di SCBD, Jakarta.

Nama calon doktor itu: Sidhi Wiguna Teh. Umur 58 tahun. Anak: 4 orang, laki-laki semua.

Maka Sidhi menjadi arsitek pertama yang bergelar doktor fengsui. S-3 itu ia tempuh di fakultas teknik jurusan arsitektur Universitas Parahyangan, Bandung. Memang baru Unpar yang punya S-3 bidang fengsui.

Tapi setelah ini Universitas Tarumanegara pun akan membuka S-3 Arsitektur. Sidhi –dari bahasa Sansekerta yang berarti putih atau terang-- mendapatkan gelar arsitek dari Universitas Tarumanegara. Pun S-2 nya.

Awalnya Sidhi skeptis terhadap fengsui. Sampai ketika ia harus mengerjakan tugas akhir untuk S-1. Saat itu ia menggambar perencanaan pembangunan kawasan Segitiga Senin, Jakarta. Yakni peremajaan kota di Jalan Senin Raya.

Setelah gambarnya jadi, dosennya melihat. "Mengapa letak jembatan penyeberangannya di situ," ujar sang dosen seperti diingat Sidhi. Jembatan itu membuat ruko di depannya dalam posisi seperti tusuk sate. Secara fengsui merugikan pemilik ruko.

"Ternyata arsitek harus mempertimbangkan unsur fengsui," katanya.

Kemarin saya makan siang dengan Ir Sidhi di rumah makan milik Inul Daratista, Yongdaeri, di SCBD Jakarta. Yakni setelah saya diminta mengajar soal 'bagaimana menulis yang baik' di depan lebih 100 kolonel, jendral bintang satu, dua dan tiga di Markas Besar TNI Angkatan Darat.

Saya termasuk yang skeptis dengan hongsui. Rumah pertama saya tusuk sate. Bukan saya tidak tahu, tapi itulah rumah yang terjangkau saat itu.

Dosen S-1 itu mulai membuat Sidhi berpikir: apa salahnya memasukkan fengsui dalam perencanaan.

Secara kebetulan, saat ke toko buku, terlihat buku mencolok tentang fengsui Ia beli. Penulisnya orang kulit putih. Isi buku itu tulisan semua. Tidak ada gambarnya. Ia tidak tertarik membacanya.

Lalu Sidhi ketemu lagi buku fengsui yang dilengkapi gambar. Ia baca buku itu. Ia pelajari gambarnya. Lalu ia lihat rumah rukonya sendiri: salah semua. Maka ia bongkar bagian dalam kantornya yang di lantai 1 dan 2. Juga rumah tinggalnya yang di lantai 3 dan 4. Ia ubah posisi ruang kerjanya. Ia ubah posisi meja kerjanya. Ia ubah letak tempat tidurnya. Ia ubah arah tempat tidur itu. Di Batam.

Itu tahun 1997.

Krismon sudah mulai terjangkit. Ekonomi sudah mulai lesu.

Tahun 1998, di puncak krismon, ia mendapat pekerjaan besar. Dari Batamindo, kawasan industri terbesar di Batam. Dapat lagi dari McDermott, di Batu Ampar, juga di Batam. McDermott adalah industri besar pembuatan rig pengeboran minyak lepas pantai.

"Usaha teman-teman saya sulit semua. Krisis moneter memuncak. Saya dapat dua pekerjaan besar", ujar Sidhi.

Perusahaan-perusahaan itu, rupanya membaca arah politik yang sedang berubah. Keduanya  membangun proyek di Batam hanya berdasar surat persetujuan dari BJ Habibie sebagai ketua Otorita Batam. Kalau pemerintahan berubah, yang seperti itu tidak cukup lagi. Bisa rawan. Maka Sidhi diminta mengurus seluruh perizinan yang selengkap-lengkapnya. Termasuk izin bangunan. Ia harus banyak menggambar.

Sejak itu Sidhi ingin serius mendalami fengsui. Lalu ia cari-cari di mana bisa sekolah fengsui. Ketemulah nama Yap Cheng Hai. Di Kuala Lumpur. Gelarnya: Grand Master Fengsui. Taripnya: 2.500 dolar Amerika untuk satu kursus lima hari.

Sidhi merasa itu terlalu mahal. Ia pun kirim email. Ia mempertanyakan mengapa begitu mahal. Dijawab: berlian itu, kalau ada yang murah itu berlian palsu. Biar pun berlian asli kalau membelinya di kaki lima pinggir jalan memakainya pun dengan hati was-was: apakah benar itu asli.

Sidhi pun mencari berlian asli yang dijual di butik. Ia mendaftar. Tempat kursusnya ternyata di sebuah kapal pesiar. Berarti Sidhi harus membayar pula tiket untuk kapal pesiar itu. Selama lima hari pelayaran. Dari Singapura ke Phuket, balik lagi.

Kelas fengsui di kapal itu ternyata diikuti 32 orang. Mayoritas orang kulit putih. Dari Jerman, Belanda, Inggris, Amerika, Kanada, sampai Finlandia. Yang Asia hanya 10 orang.

Tiap pagi pelajaran pertamanya dilaksanakan di geladak kapal. Mata pelajaran pertama: taichi. Grand Master Yap mengajari mereka taichi. Ini bukan soal olah raga dan pernapasan saja, tapi agar ''siswa'' bisa menghayati apa itu "chi' --semacam tenaga dalam.

Setelah satu jam taichi siswa kembali ke kamar masing-masing. Mandi, makan dan siap-siap mengikuti mata pelajaran berikutnya. Mereka bisa konsentrasi hanya ke pelajaran. Toh tidak bisa ke mana-mana.

Pelajaran fengsui itu diberikan sampai pukul 17.00. Malamnya  istirahat. Tapi kenyataannya setelah makan malam pun mereka mendalami pelajaran sampai larut malam. "Pernah sampai pukul 2 pagi," ujar Sidhi.

Sidhi sering berbincang dengan siswa dari negara lain. Teman satu kamarnya sendiri, di kapal pesiar itu, orang dari Turki. Menurut Sidhi, banyak temannya yang sudah kursus fengsui berkali-kali. Beda guru. "Ada yang sudah 7 dan 8 kali," ujar Sidhi.

"Anda sudah berapa kali," tanya mereka pada Sidhi.

"Baru satu kali ini," jawab Sidhi.

"Anda beruntung, satu kali langsung dapat guru yang tepat," komentar mereka.

Maka Sidhi ingin ikut lagi kursus di Grand Master Yap berikutnya. Yakni setelah ia benar-benar menguasai pelajaran tahap 1 di kapal itu. Total Sidhi sudah lima kali ikut kursus di Grand Master Yap. Lokasi kursusnya berpindah-pindah. Ada yang di Afrika Selatan atau Australia. Soal tempat Sidhi ikut saja. Karena itu, untuk kursus fengsui ini, Sidhi sudah menghabiskan 50.000 dolar Amerika. Termasuk ongkos tiket.

Mengapa Sidhi perlu mengambil gelar doktor?

"Fengsui itu adalah rumus-rumus. Juga harus menggunakan luopan kompas fengsui," ujarnya. "Fengsui tanpa luopan fengsui adalah klenik," tambahnya.

Ia ingin melihat fengsui secara ilmiah. Saya sendiri akan ke Unpar tanggal 29 Juli depan. Saya ingin tahu menjadi seberapa ilmiah fengsui di tangan Sidhi. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 25 Juli 2023:

 

Mulia Rezq

Yang pasti banyak orang lupa bahwa bangun jalan tol itu modal nya besar. Banyak di jaman orba yang komit bangun jalan tol dan sudah jadi pemenang pengelola jalan tol juga gak juga bangun hingga bertahun-tahun, termasuk yang dulu merupakan perusahaan raja jalan tol punya putri mahkota. Artinya apa, ya jangan buru-buru, grusa grusu, ntar macet lagi, rugi lagi, ribut lagi...

 

Juve Zhang

Para subkon menjerit lebih ke salah mereka sendiri. Mereka bukan anak ingusan yg baru main di konstruksi.pumn zaman purbakala sudah begitu DNA bumn karya .jadi kalau sekarang menjerit ya resiko bisnis. Mereka tahu resiko nya cuma pura pura gak tahu. Saya cukup lama "berkenalan" sama bumn karya dan cerita seperti ini cuma obrolan "santai" di warung kopi. Bos Jalan tol yg pake rompi oranye dan berbaik hati mengembalikan 2,5 ember yg "salah alamat" transfer dulu zaman purbakala pernah sama sama "berkarya" dengan perusahaan tempat saya nyangkul kita kenal "gaya" mereka. Wkwkwkkw. Jadi bagi kita ya santai saja baca "jeritan" para subkon itu. Ide saya tetap swastakan bumn karya dengan jual ke pasar modal 100% semua saham pemerintah. Toh jasa konstruksi swasta banyak yg bagus dan kuat modalnya.

 

Juve Zhang

Dari perang antara bu SM dan pihak taipan oplas dan pak M MD nampak sekali ada kekuatan lain yg hebat masuk mengaduk ngaduk para pembantu pak Jokowi. Seru tentu saja kita rakyat kecil gak paham mengapa baru sekarang pertarungan ini di tayangkan. Hanya mereka yg terlibat yg tahu persis kali ini pak MMD salah menempatkan "berani" nya atau memang ada di pihak sana .mana tahu? Semua mau habis masa tayang nya .ayo kejar waktu "pengeboran" 12 ton saja mulus masa ngebor ratusan ember macet .wkwkwkwk JiaYou ngebor terus gaya apapun silakan gaya inul .gaya taipan oplas. Gaya kakek sakti . Zimbabwe kata bang Udin lahan pengeboran semua ahli nya. Mari manfaatkan waktu tersisa ini.selamat mengebor di zimbabwe.

 

ahmad faqih

Jalan tol nya panjang, tapi artikel pendek. Selalu terjadi perdebatan antara konsep jalan tol (berbayar) vs jalan konvensional (gratis). Para pendukung jalan tol berargumen, agar biaya logistik dapat ditekan. Sementara pendukung jalan konvensional menganggap jalan tol ya dinikmati oleh orang kaya (bermobil). Menurut saya, agar berkeadilan, seyogyanya APBN difokuskan untuk membangun jalan konvensional, sementara jalan tol dibangun oleh BUMN atau BUMS dg skenario bisnis yg provit oriented. Pada jalan tol pemerintah hanya mengambil peran regulasi dan memberi insentif berupa keringanan pajak atau kemudahan perizinan.

 

Pryadi Satriana

Terinspirasi oleh kata2 Dian Sastro dalam AADC: "Dahlan, yang kamu lakukan ke CowasJP itu, JAHAT!"

 

Rihlatul Ulfa

keterangan -GCS (glasgow coma scale) penilaian tingkat kesadaran, metode ini dibuat pada tahun 1974 oleh alhi bedah syaraf asal Inggris, Graham Teasdale dan Bryan Jennet. -Demensia. adalah sekumpulan gejala yang mempengaruhi kemampuan fungsi kognitif otak dalam mengingat (memori), berfikir, bertingkah laku dan bericara. -Corpus Callosum. pita serabut syaraf yang membagi lobus korteks serebral menjadi hemisfer kiri dan kanan. ini menghubungkan sisi kiri dan kanan otak, memungkinkan untuk komunikasi antara kedua belahan otak, mentransfer informasi motorik, sensorik dan kognitif antara belahan otak -Diffuse Axonal Injury. kerusakan syaraf-syaraf otak yang luas dan dalam akibat cedera kepala. - Trakeostomi. lubang yang dibuat oleh ahli bedah melalui bagian depan leher dan masuk hingga tenggorokan (trakea)

 

Rihlatul Ulfa

Sekarang masuk pada tahap restoratif, memulihkan bagian-bagian yang rusak, fisiotherapy motorik tentang keseimbangan, opsional therapy seperti menulis, psychologist therapy. Minggu kedua dilakukan fisiotherapy secara pasif, ukuran kaki mulai mengecil, fisiotherapy agresif dilakukan diruang ICU. Pada orang yang terkena cedera kepala, mengalami amnesia, David mengalami kedua amnesia. Dokter tidak bisa memprediksi David bisa normal kembali, karena bekas luka bercak putih diotak tersebut, dokter mengatakan untuk bisa pulih dibawah 5 persen. Adapun dokter-dokter yang menangani David, antara lain mulai dari dokter ICU, dokter paru, dokter gizi dan dokter bedah syaraf. nama penyakit yang menyerang David adalah Diffuse Axonal Injury (DAI)

 

 

Rihlatul Ulfa

David Ozora , Saat dirujuk ke RS Mayapada dari RS Medika pada jam 01.00 dini hari, dengan keadaan sudah koma. Dengan gcsnya 3, tidak ada respon mata, motorik dan bahasa. David Ozora langsung diberikan pertolongan pertama dengan melakukan intubasi dan memasang ventilator, setelah dilakukan CT Scan dan MRI tidak ada pendarahan dan tidak ada keretakan di otak. Kalau tidak ada tanda-tanda pendarahan berarti kabel yang ada di otak dipastikan rusak. Didapatkan bercak putih didaerah otak, yang menghubungan antara otak kiri dan otak kanan (corpus collosum) adanya bercak putih dipastikan adanya kerusakan pada syaraf. dihari ke 8 dan hari ke 9 David sempat membuka matanya sekitar 2 sampai 3 detik, perawatan di minggu ke 4 tidak ada perubahan dokter Yerima Tatang memberikan sel punca atau stem cell sebanyak 100 juta unit stem cell. dokter ,mengatakan bahwa untuk bisa kembali normal seperti sedia kala tidak bisa 100 persen. David juga mengalami demensia berat, skornya 16 dari 30, David jalannya belum seimbang, beberapa meter tampak oleng kesebelah kiri, fungsi kongnisi belum seimbang. Gejala kongnisi yang muncul karena kerusakan jembatan antara otak kiri dan otak kanan, utamanya trauma kepala, itu akan merembet ke yang lain yaitu ada infeksi paru, gangguan berbicara. Bercak putih di otak David menurut dokter dipastikan permanen akibat robekan atau trauma otak yang diterima.

 

Leong Putu

Sepertinya kalau Disway.id ini dijual akan untung banyak. Ntar buat lagi dengan nama baru semisal : Bukan_Disway.id. Ide keren khan?

 

Leong Putu

Sesekali, mbok ya tulisannya Bu Dahlan yang dimuat di CHD ini. Coba dimuat tanpa sensor. Bebas sebebas bebasnya. Pasti akan heboh. Komentar saya yakin bisa tembus 500. Serius ini..... #Cobakalauwani!

 

imau compo

Joss, Jonan jadi boss KAI, memang fenomenal. Sewaktu ada yg mengingatkan beliau jangan cawe-cawe komuter jabodetabek karena begitu banyaknya kepala keluarga yg menggantungkan kehidupan keluarganya pada KRL ini, beliau menjawab, "beri saya kesempatan untuk mencegah lebih banyak lagi korban yg mati sia-sia dan cacat karena kecelakaan yg dialami di KRL ini." Memang, awalnya, beberapa pejabat terkait jeri membayangkan banyaknya pengguna KRL ini yg bekerja di Jakarta dengan upah atau pendapatan yg minim sekali. Akankah dikurangi lagi dgn ongkos KRL( ?). Setiap mau melangkah selalu dihantui pertanyaan itu. Hasil akhirnya, sebagaimana yg kita lihat dan nikmati.Tidak ada lagi berita kematian karena jatuh dari KRL. Status KRL jabodetabek yg rugi malah berbalik untung ratusan milyar. Jenius lewat suara hati: Cegah lebih banyak lagi kematian dan cacat. Mirip Google yg ingin membantu teman yg lagi skripsi, menyediakan cara mudah utk mengakses referensi. Maukah pencetus pembuatan toll berpikir seperti itu?

 

Agus Suryono

ANALISA SAYA TENTANG PENYEBAB LOGINNYA DISWAY YANG RUWET.. 1). Ini adalah analisa saya yang sebenarnya "awam" di bidang ini. Jadi mungkin lebih tepat, saya hanya "niteni". 2). Pertama, begitu kita berhasil "login", maka hari-hari berikutnya, kita bisa "komen" tanpa login lagi. Kadang sampai berbulan-bulan. Analisa awam saya, analisa awam, mungkin pada saat itu, selama kita bisa komen, berarti akun kita "nyantol" di server dan atau database Disway.. 3). Di lain pihak, jumlah akun yang bisa dikelola server dan atau database Disway, mestinya terbatas Atau ada jumlah maksimum. 4). Penyebab "nyantol" setiap kali kita login pertama melalui "menu login", yang disediakan oleh Disway, adalah karena Disway tidak menyediakan menu "logout". Atau mengharuskan, memaksa "logout". 5). Nah setelah jumlah akun yang bisa ditangani oleh server Disway mencapai angka maksimum, maka tidak akan ada lagi akun baru yang bisa login. 6). Begitu juga akun yang sebekumnya sudah login, pada saat jumlah maksimum akun yang bisa ditangani, pada suatu saat "tidak sengaja logout" karena berbagai kemungkinan penyebab, maka akun alan terlempar. Dan saat pemilik akun mencoba login, bisa jadi akan gagal, karena kapasitas masig penuh. Kalau suatu saat dia mencoba login lagi, dan pas ada lowongan, maka dia bisa masuk.. ###Kalau analisa ini gak nyambung blas, anggap ini sebagai."cerpen" saja ya mas. Atau anggap aja Yangkung lagi "olahraga otak".. He he.. Salam login..!!

 

Sabrina Cantiq

Mau login aja, susahnya setengah mati. Kok mau ngurusi jalan TOL. HEHH brO, tuch admin pecat semua. Hire yg fresh graduated. Biar CH Dahlan semakin menggigit dan semakin berbisa. #Aryo, rumangsamu ULO ngunu opo piye..?!!

 

Mukidi Teguh

"Kalian saya tugaskan untuk membangun jalan tol ini ya" "Tapi Bos, keuangan kita ga bakal sanggup" "Lho, kalian atasi lah, keuangan bukan urusan saya, itu tugas kalian. Kalau ga bisa ngurusin perkara seperle itu, besok ga usah masuk kerja lagi!" "Iya tapi Bos ..... ?!?!" "Ok bungkus ya. Lusa saya akan muncul di TV untuk mengumumkan rencana saya membuat tol terpanjang di nusantara" Dan 5 tahun kemudian, sebuah BUMN tewas akibat kehabisan kesplow, terjerat utang di bank, dan didemo habis-habisan oleh subkonnya. - Tamat -

 

MULIYANTO KRISTA

Ikan bandeng makan kawat Orang ganteng numpang lewat. .... Orang ganteng suka si Rini Kalau gak seneng maju sini.

 

Liam Then

Jalan tol dalam teori ekonomi termasuk makro atau mikro? Ada yang bisa kasih tau? Kondisi mikro anda sudah tahu. Tidak perlu pakar ekonomi untuk jelaskan ,jika mikro susah, minyak goreng langka, cabe merah naik , semua njerit-njerit,kemudian antri jadi berita yang didalamnya nampak pahlawan umumkan operasi pasar, yang bikin orang mikro antre. Ini kok gimana, kayak lagu dangdut, kau yang mulai, kau yang mengakhiri. Tapi lakonnya gimana gitu loh. Menciptakan masalah untuk diselesaikan dengan masalah. Untuk tol. Kalo dipikir, dari data penjualan mobil , dari detil-detilnya bisa diambil kesimpulan, level kepentingan pembangunan jalan tol di kawasan tertentu, itu yang lewat tak mungkin harap jin bukan? Harap yang pakai mobil. Yang punya truk. Jika mikro amsiong ,gimana cicil mobil-cicil truk? Jika produksi dan konsumsi komoditas lesu, karena salah urus, apa yang mau diantar lewat jalan tol? Mikro,mikro,mikro dulu yang diurus. Jalan tol itu "Feng Shui" nya tidak demokratis, bukan untuk semua orang. Mengharap trickle down effect, semua orang tau semua yang menetes itu dikit-dikit Ndak cepat. Jalan tol pembangunan mahal, sudah di bangun dan dijual , nanti yang beli pasang tarif mahal juga, kecepatan trickle down effectnya , bagaimana? Nanti di beli konsorsium asing masalah, di beli oleh Aseng juga dimasalahkan. Sudah dibeli ,tarif dimahalkan ,puluhan tahun mikro dibeset dikit-dikit tiap lewat jalan tol, sudah lewat hak pentarifan,diperpanjang lagi, beset trussss.

 

Mirza Mirwan

Hari ini saya sedang bahagia. Adik saya dan suaminya yang keberangkatan hajinya tertunda tiga tahun gegara pandemi Covid-19 akan pulang. Menurut jadwal pesawatnya akan mendarat di Bandara Adi Sumarmo pukul 14.40 barusan. Saat ini saya sedang menunggu di Asrama Haji Donohudan untuk menjemputnya. Semoga memperoleh haji yang mabrur. Indikatornya: ibadah dan akhlaknya menjadi lebih baik ketimbang sebelumnya. Tentang CHD hari ini, saya tak hendak berkomentar tentang sub-kontraktor. Yang saya sesalkan dari mereka yang tanahnya terkena projek jalan tol ialah penggunaan uang ganti rugi yang tanpa perhitungan. Bukannya untuk membeli tanah di tempat lain, didepositokan untuk pendidikan anak, atau merintis usaha entah apa, eh, malah untuk beli mobil, TV jumbo, ponsel belasan juta, dsb. Lebih parah lagi kalau yang kena proyek tol adalah rumah, bukannya membeli rumah lagi tapi malah numpang di rumah orang tua atau mertua. Banyak kasus seperti itu.

 

Juve Zhang

Anda mungkin ketawa geli ketika bos ET sekarang ini membayar BCG Boston Cons.Grp.untuk mengkaji bumn karya yg harga sahamnya sudah mirip harga CILOK aci dicolok makanan bocah SD. Bayar BCG pasti sangat Mahal yg mau dijual besi Rongsokan wkqkqkqk. Keluar emas batangan satu karung goni buat menilai besi rongsokan ini mau di apakan. Solusi anak mahasiswa Manajemen Bisnis saja yaitu Jual sahamnya 100% ke publik milik publik artinya milik rakyat Indonesia 100% bukan milik pak ET .Pak BAS.DLL. besi rongsok saja kok repot nyekrapnya. Kalau PT Antam. PT. Pertamina .PT PLN. Dll memang Nilai nya berlian wajar gak dijual tetap milik Pemerintah. Kalau yg rongsok rongsok kan pada senang ingat menara rongsok 8 ton .pesawat rongsok 12 ton. Berebutan jadi pengepul rongsokan wkwkqkkwk. Yg bumn rongsok gini kok gak ada yg berebutan ya .???

 

Komentator Spesialis

PT itu menurut UU tanggung jawabnya hanya terbatas pada modal disetor saja. Regulasinya ya begitu. Jadi kalau ada konglomerat hitam hutang duit banyak, dananya dipindahkan ke PT milik dia lainnya, lalu PT yang pinjam duit tadi dibangkrutkan ya apa boleh buat. Itu mungkin salah satu cara busuk mereka. Termasuk yang telah terjadi dengan BLBI saat krisis dulu. Saya dulu pernah cerita. Ada tagihan saya yang macet karena PT nya dibangkrutkan. Saya ikut sidang sampai 18 bulan cuman balik 80%. Disela sidang ada sidang lain yang pesertanya cuman beberapa gelintir orang debitur. Anak perusahaan sebuah konglomerat ternama. Saya tanya ke salah satu debitur yang datang di sidang kebangkrutan tsb. kenapa kok debitur yang datang sedikit. Dia menjelaskan, mereka putus asa percuma datang. Karena aset tersisa dibanding tanggungan nggak imbang. Alias hampir nol persen kemungkinan duit balik. Aset sudah pada "menguap".

 

Liam Then

Jika kita ingin belajar , tentu kita ingin belajar ke yang terbaik, sejauh ini tidak ada negara yang pernah mengangkat begitu banyak orang dari kemiskinan lebih daripada Tiongkok. Kemauan yang keras untuk melayani rakyat dan mengangkat derajat orang papa dari pemerintahan Tiongkok, bisa kita pakai sebagai inspirasi. Tidak harus sepenuhnya di jiplak sesuai, tapi bisa dimodifikasi sesuai kultur kita di Indonesia. Sesuai dengan Pancasila. Jangan kita ikuti Amerika sana, yang jurang antara kaya dan miskin begitu jauh, orang kaya dan pengusaha mereka disana begitu berkuasa, apa-apa diatur demi kepentingan mereka. Mereka bangkrut,rugi, negara yang tanggung. Kerusakan yang mereka sebabkan karena kerakusan mereka, negara dan seluruh warga negara yang tanggung ,dari bailout-bailout yang diloloskan oleh politisi-politisi yang dimodali oleh mereka. Indonesia sudah menuju pola seperti di Amerika. Tanda-tandanya sudah sangat jelas, dari penipuan Asuransi milik BUMN , korupsi massal, bagi-bagi lahan konsesi perkebunan dan pertambangan yang luasnya bukan main, ke beberapa gelintir pengusaha. Ini sudah lampu merah peringatan. Bahwa kita sudah agak mulai melenceng dari cita-cita demokrasi Pancasila. Akhir kata, saya mau pesan, baek-baek jaga dompet masing-masing. Apapun tak penting, yang penting sehat dan bahagia, jangan banyak misuh dan mimpi beristri dua atau tiga, itu sangat bahaya. Wkwkwkkwkw

 

imau compo

Puluhan tahun lalu, saya ikut sebuah kuliah yang diberikan untuk HMI oleh dosen UI Nazaruddin Syamsudin. Beliau mengatakan, "China kehilangan produktivitas karena menghilangkan sifat dasar manusia untuk berprestasi melalui imbalan yang sama." Waktu itu saya membayangkan, China akan selamanya begitu. Sepertinya, karakter umum yang disematkan Nazaruddin itu tidak berlaku lagi, setelah datangnya era Deng Xiao Ping, dengan kredo: "kerja, kerja, kerja" dan "kucing hitam dan kucing putih". Saya, juga menyaksikan langsung di Beijing (2004), mungkin sembunyi-sembunyi, seorang Cina kelahiran tanah Priangan yang pindah ke Mainland via Hong Kong sejak tahun 1960-an punya dua apartemen. Pelajaran lain dari Nazaruddin ini, melalui doktor-doktor yang dididik di Amerika, kita didiseminasikan paham liberalisme sehingga sekarang ini karakter penyelenggaraan negara kita jadi bergeser dari UUD 45, yang menekankan guyub, tepa selira dan mufakat. Padahal, puluhan tahun yang lalu, ekonom-ekonom Amerika Latin berkumpul dan mencapai kesimpulan, negara-negara Amerika latin yang ditransfomasikan menjadi negara kapitalis di pheriperalnya, tidak akan pernah maju, karena hanya menjadi penopang kemajuan negara-negara kapitalis yang sudah maju. (maaf....!, baca buku tua Sritua Arief dan Adi Sasononya belum tamat)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 622

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • imau compo
    imau compo
    • imau compo
      imau compo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • imau compo
      imau compo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liam Then
    Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • imau compo
    imau compo
  • Property 2208
    Property 2208
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Liam Then
      Liam Then
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • yea aina
      yea aina
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Property 2208
      Property 2208
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • steven hadi
      steven hadi
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Johan
      Johan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • imau compo
      imau compo
  • imau compo
    imau compo
  • Johan
    Johan
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Johan
      Johan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Johan
      Johan
  • Alex Ping
    Alex Ping
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • imau compo
      imau compo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Maman Lagi
      Maman Lagi
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • imau compo
      imau compo
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • hoki wjy
    hoki wjy
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • yea aina
      yea aina
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • mamat
    mamat
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • iwan
      iwan
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • yea aina
      yea aina
    • Mukidi Teguh
      Mukidi Teguh
    • yea aina
      yea aina
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Mukidi Teguh
    Mukidi Teguh
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Mukidi Teguh
      Mukidi Teguh
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Mukidi Teguh
      Mukidi Teguh
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mukidi Teguh
    Mukidi Teguh
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Sri Wasono Widodo
    Sri Wasono Widodo
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • KawaiChoco _003
    KawaiChoco _003
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • iwan
      iwan
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • rid kc
    rid kc
  • Liam Then
    Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
  • Kholifatul Isnaeni
    Kholifatul Isnaeni
  • Cindy Cindy
    Cindy Cindy
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • imau compo
      imau compo
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Agus Suryono
      Agus Suryono