JAKARTA, DISWAY.ID - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn) AM Hendropriyono mengungkapkan, bahwa sejarah kedekatannya dengan Pondok Pesantren Al Zaytun hanya sebatas kepentingan sebagai pejabat publik saja.
Penegasan ini sekaligus mengingatkan semua pihak yang menuduh Hendropriyono memberikan bekingan terhadap Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Hendro pun mengakui, bahwa kedekatannya dengan Al Zaytun itu terjadi ketika dirinya diposisikan sebagai pejabat publik.
BACA JUGA:Hendropriyono Peringatkan Media soal Pemberitaan Ponpes Al Zaytun: Hati-Hati!
"Dulu kan, saya pejabat. Nah, itu kan (Ponpes Al-Zaytun) diresmikan Presiden Republik Indonesia," ujarnya.
"Ya itu aja, ya, selama 2001-2004," imbuhnya.
Dapat diketahui, bahwa pada saat itu Hendropriyono menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (1998-1999).
Sementara itu, ponpes Al-Zaytun diresmikan oleh Presiden RI ketiga, BJ Habibie.
"Saya kan bagaimana presiden saya," ujarnya
BACA JUGA:Hendropriyono Angkat Bicara Atas Al Zaytun
Media Diminta Hati-hati
Untuk itu, Hendropriyono mengingatkan semua pihak, khsusnya media terkait pemberitaan Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Tolong kita masyarakat, pers yang menjadi penyambung aspirasi, hati-hati dalam merespons sesuatu seperti Al Zaytun," kata Hendropriyono kepada wartawan.
"Waspada aja, hati-hati," pungkasnnya.
BACA JUGA:Panji Gumilang Kembali Dipanggil Polri, Penetapan Status Tersangka?