Pulau Rempang Kisruh, Pemilik PT MEG Diumbar Warganet

Jumat 08-09-2023,16:40 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

Bahlil juga menegaskan bahwa warga harus direlokasi karena merupakan satu-satunya jalan agar investasi dapat berjalan dengan lancar.

“Karena kalau tidak investasi akan lari kenegara lain, begitu selesai relokasi langsung masuk ground breaking yang kita targetkan tahun ini,” tambahnya.

Kapolri Angkat Bicara

Akibat kerusuhan di Pulau Rempang, Jenderal Listyo mengatakan bahwa bentrokan tersebut terjadi karena ada sekelompok warga yang menolak rencana pengembangan dan ingin tetap menguasai lahan tersebut.

"Di sana ada kegiatan terkait dengan pembebasan atau mengembalikan kembali lahan milik otoritas Batam yang saat ini mungkin dikuasai beberapa kelompok masyarakat," kata Jenderal Listyo.

BACA JUGA:Rincian Angsuran KUR BRI September 2023, Bisa Pinjam Sampai Rp 100 Juta!

BACA JUGA:Jatuh Pingsan Habis Main Games di HP, Mata Ponakan Walikota Palu Bengkak Sebelah dan Nyaris Rusak

Jenderal Listyo menjelaskan bahwa BP Batam sendiri telah melakukan upaya musyawarah dengan warga di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau atas permasalahan ini.

Selain itu BP Batam juga telah menyiapkan uang ganti rugi bagi warga yang akan direlokasi.

"Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan oleh BP Batam mulai dari musyawarah kemudian mempersiapkan relokasi serta ganti rugi terhadap masyarakat yang mungkin telah menggunakan lahan ataupun tanah yang ada di situ," ujarnya.

Sedangkan Brigjen Ahmad Ramadhan selaku Karopenmas Divisi Humas Polri mengatakan jika beberapa informasi yang beredar tantang adanya bayi tewas dalam bentrokan yang terjadi di Pulau Rempang tidak benar.

Brigjen Ramadhan menjelaskan jika dalam bentrokan antara aparat dan warga tak ada korban jiwa.

BACA JUGA:Bentrok di Pulau Rempang Batam, Kapolri Angkat Bicara

BACA JUGA:Polisi Ungkap Tulisan di Laptop Dua Tengkorak Cinere: Judulnya 'To You Whom Ever'

"Adanya informasi yang beredar yang menyempaikan adanya beberapa siswa pingsan, bahkan ada yang menyebutkan seorang bayi meninggal dunia itu adalah tidak benar," jelas Brigjen Ramadhan.

Akan tetapi Brigjen Ramadhan tidak memungkiri jika pihak aparat kepolisian menembakkan gas air mata. 

Kategori :