Israel telah lama menuduh pejuang Hamas menggunakan rumah sakit dan sekolah, dan menuduh kelompok bersenjata tersebut menggunakan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia.
Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara terhadap sebuah ambulans yang digunakan oleh sel teroris Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran, yang menewaskan sejumlah agen Hamas.
Hamas membantah bahwa para pejuangnya berada di dalam kendaraan tersebut, yang menurut mereka dirudal oleh pasukan Israel saat mengangkut orang-orang yang terluka dari Kota Gaza menuju penyeberangan Rafah dengan Mesir.
BACA JUGA:Israel Ancam Dunia Internasional Sampai Sesumbar Beri 2 Pilihan Saja: Tidak Ada Netralitas!
BACA JUGA:Brigade Imam Hussein Iran Diam-Diam Tiba di Perbatasan Israel - Lebanon
Ambulans lain, milik Kementerian Kesehatan, ditargetkan secara langsung oleh sebuah rudal sekitar satu kilometer (0,6 mil) dari rumah sakit, menyebabkan cedera dan kerusakan, kata PRCS.
Menurut PRCS, konvoi lima ambulans meninggalkan rumah sakit Al-Shifa tak lama setelah pukul 16.00 (14.00 GMT) dan menuju ke selatan.
Konvoi tersebut, yang terdiri dari empat ambulans dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas dan satu milik PRCS, harus berbalik arah setelah menghantam jalan yang terblokir oleh sejumlah besar puing dan batu akibat penembakan, kata pernyataan itu.
Saat ambulans tersebut kembali menuju rumah sakit, serangan rudal pertama menghantam ambulans Kementerian Kesehatan, merusak kendaraan dan melukai orang-orang di dalamnya, menurut PRCS.
Serangan mematikan kedua menghantam ambulans PRCS, yang membawa seorang wanita terluka, ketika mendekati gerbang Al-Shifa, kata Bulan Sabit Merah Palestina.
BACA JUGA:9.227 Orang Tewas Akibat Serangan Agresi Israel ke Gaza, 3.826 Diantaranya Anak-Anak Tidak Berdosa
Dikatakan bahwa penargetan yang disengaja terhadap tim medis merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa, sebuah kejahatan perang.
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan setidaknya selusin korban berlumuran darah berserakan di tanah dekat ambulans.
Tampaknya ada kerusakan akibat pecahan peluru pada setidaknya satu mobil di lokasi kejadian.
Abu Selmeyah mengatakan orang-orang terluka yang dievakuasi dalam konvoi tersebut telah dicantumkan namanya di Rafah untuk mendapatkan izin memasuki Mesir.