Pengamat Sebut Janji Kampanye Para Paslon Pilpres Selalu Bersifat Populis Meski Tak Realistis

Rabu 15-11-2023,13:07 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Panggung Pilpres 2024 masih diramaikan janji kampanye yang menarik suara pemilih meski terkesan tak realistis. 

Hal itu diungkap oleh Executive Director of Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya yang mengatakan bahwa isu-isu yang digunakan para pasangan calon bersifat populis.

BACA JUGA:Zulhas Sebut Cuti Kampanye Menteri Urusan Presiden, Bukan KPU

BACA JUGA:Info A1! Megawati Dikabarkan Evaluasi Pencapresan Ganjar, Yunarto Wijaya: Kalau Sarap Tuh Jangan Nanggung!

Salah satunya yang kerap digunakan adalah isu harga kebutuhan pokok dan lapangan pekerjaan menjadi hal yang paling lumrah menarik simpatik masyarakat yang akan memilih dalam Pilpres 2024.

"Ketika bicara mengenai (survei) mau itu surveinya nasional, atau surveinya di level daerah, orang itu milih cuma dua. Satu, pasti tentang stabilitas harga bahan pokok. Yang kedua, terkait dengan creating jobs (menciptakan lapangan kerja)," kata Yunarto  dalam diskusi OCBC EXPERIENCE Political Outlook Leading Through Change di The Ritz-Carlton Jakarta, Selasa 14 November 2023.

Dalam paparannya,  para capres masih menggunakan pola berkampanye lebih melihat ke dampak elektabilitas bukan efektivitas program. Sebab, lazimnya sebuah program kampanye memiliki kualitas kelayakan dan kepatutan, namun itu diterjemahkan berbeda oleh para palson karena lebih memandang apakah potensi menang atau mendongkrak suara. 

"Akhirnya nanti yang akan menyita percakapan adalah kegilaan beberapa calon jualan dua program tadi secara populis. Sehingga apa yang dijanjikan meskipun terdengar kurang realistis tapi masih dipergunakan," kata Yunarto.

BACA JUGA:Status Pulau Rempang Bukan Tanah Adat Diungkap Pakar Hukum Pertanahan, Pengamat Kebijakan Publik: Janji Kampanye Presiden 2019 Jadi Bumerang

BACA JUGA:Hamas Tolak Pejuang Dari Luar, Bang Onim: Cukup Kirimkan Doa

Yunarto menjelaskan, bisa saja ketiga capres-cawapres menawarkan janji kampanye yang yang bombastis dan tidak realistis demi merebut hati calon pemilih di Pilpres 2024. Namun, realisasi dari program yang dijanjikan kampanye kerap meleset karena hanya mengincar efek populis. 

"Kalau ada pertanyaan bagaimana sih membedakan kualitas dari visi-misi dan program masing-masing calon dalam sejarah pemilu kita? Saya harus ngomong gini, saya bisa pastikan ketiga calon nanti tiga-tiganya pasti gak realistis dan programnya tidak akan tercapai. Saya berani jamin," tuturnya.

Selain isu ketahanan pangan dan lapangan pekerjaan, hal yang selalu menjadi perhatian masyarakat adalah korupsi. 

BACA JUGA:Diguyur Hujan, Ratusan Pendukung 3 Paslon Pilpres 2024 Bersorak Nyanyikan Yel-Yel

BACA JUGA:Ditunjuk Jadi Kapten Timnas AMIN, Syaugi Yakin Mampu Bawa Pasangan Anies-Imin Menang Pilpres 2024

Kategori :