JAKARTA, DISWAY. ID – Memperingati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia 2023 atau World COPD Day 2023, GSK mengandeng PDPI mengadakan Kampanye Peduli Paru OK serta menggelar kegiatan di Car Free Day (CFD) sekitaran Bundaran HI, Jakarta, Minggu 20 19 November 2023.
Berbagai kegiatan diselenggarkan oleh GSK mulai dari jalan santai bersama, zumba dan permainan edukatif bersama masyarakat.
Kampanye Peduli Paru OK sendiri merupakan kelanjutan dari kerja sama antara GSK Indonesia dan PDPI setelah penandatanganan Nota Kesepahamannya yang disaksikan langsung oleh perwakilan Kementerian Kesehatan pada bulan Mei 2023 yang lalu.
Mengusung tema ‘Breathing is Life, Act Earlier’, diharapkan masyarak akan lebih peduli dengan penyakit paru, khususnya PPOK serta dapat memahami tatalaksana dan pencegahannya demi kualitas hidup yang lebih baik.
BACA JUGA:Peringatan Keras Hizbullah Terbukti, Puluhan Roket Kembali Ditembakkan ke Israel
Manish Munot selaku President Director and General Manager GSK Indonesia menjelaskan jika lebih dari 50 tahun, GSK telah menjadi pemimpin global dalam penyakit pernapasan.
“Kami akan terus memainkan peranan penting dalam membantu pasien penyakit pernapasan untuk bernapas lebih baik,” paparnya.
“Dengan meluncurkan Kampanye Peduli Paru OK bersama dengan PDPI diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan paru demi kualitas hidup dan produktivitas pribadi meskipun ditengah kualitas udara belum tentu mendukung,” tambahnya.
Dari laporan Global Initiatives for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) 2023, faktor risiko PPOK paling umum adalah asap rokok dan polusi udara, yang berasal dari partikel kimia, gas industri atau rumah tangga.
BACA JUGA:30 Ucapan Hari Anak Sedunia 20 November 2023
BACA JUGA:Pengakuan Masinis Kereta Api yang Tabrak Minibus di Lumajang, 11 Penumpang Tewas dan 4 Luka Berat
Selai itu menurut 3 hal tersbeut salah satunya juga menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia, di mana 90 persen dari kematian ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Saat ini jumlah penderita PPOK di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta orang dengan prevalensi 5.6 persen menurut data dari Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK di Indonesia yang diterbitkan oleh PDPI tahun 2023.
Jumlah ini akan terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan jumlah perokok dan kualitas udara yang kurang baik di beberapa wilayah Indonesia.