Bagnaia mengatakan, selama di Misano ia hanya nothing to lose, mengambil poin sebanyak mungkin.
Sebab ia tahu jika dengan kondisi tersebut dia tidak bisa memaksakan diri.
Namun nyatanya Bagnaia berhasil naik podium di sprint race dan balapan di hari Minggu.
BACA JUGA:KTM Jadi Pilihan Enea Bastianini Jika Kontrak Ducati Habis di 2025
"Kami berhasil melaju ke barisan depan grid dan naik podium.
"Setelah itu kami hanya kehilangan 14 poin [dari Jorge Martin], bukan 37, yang akhirnya menjadi pembeda. Menurut saya balapan ini sang penting," lanjutnya.
Mentalitas Menurun
Kendati punya pengalaman di musim sebelumnya, kecelakaan di Barcelona tak dipungkiri membuat mentalitasnya menurun.
Bagnaia menjelaskan butuh waktu lama untuk memulihkan mental dan kepercayaan dirinya.
Ditambah perlawanan Jorge Martin di paruh kedua ini semakin menambah tekanan kepadanya.
BACA JUGA:Ini Alasan Kuat Marc Marquez Favorit Juara Dunia MotoGP 2024
Tapi patut diakui dunia olahraga soal keberuntungan dan ini yang didapat Bagnaia di Mandalika dan Australia.
Jorge Martin membuat kesalahan terbesarnya karena gagal memaksimalkan potensi meraih juara dunia terbuka lebar.
Sampai akhirnya Bagnaia punya keunggalan 14 poin, memaksa kejuaraan dunia MotoGP 2023 ditentukan di Valencia.
Dan lagi-lagi Bagnaia mendapatkan kartu AS, di mana rider Pramac Racing itu kembali bikin kesalahan karena terlibat bentrok dengan Marquez. Keduanya gagal finis.
BACA JUGA:Harus Puas Jadi Runner Up, Janji Jorge Martin: 'Suatu Saat Saya Akan Juara Dunia!'