Mahfud juga menjelaskan jika menurut Al Quran telah terjadi kerusakan di bumi karena tingkah laku manusia, di darat dan di laut.
“Ini ditunjukan oleh Allah agar manusia sadar bahwa mereka telah merusak alam di negaranya yang dikuasai seharusnya oleh bangsanya,” jelasnya.
“Saya katakan ini tidak mudah, tapi hanya dua kata kuncinya, komitmen dan keberanian,” ungkapnya.
BACA JUGA:Rajin Olahraga di Gym Ternyata Dukung Kesehatan Mental, Tidur Lebih Nyenyak
BACA JUGA:Merasa Pencalonan Prabowo-Gibran Dijegal, TKN Temukan 3 Skenario Anti Demokrasi
“Pada 16 Juni 2011, sebagai Ketua MK, saya sudah mengatakan apa-apa yang diperlukan untuk ini, saya membuat vonis pada 16 Juni, bahwa sumber alam itu untuk memihak rakyat itu ukurannya ada empat,” terangnya.
Adapun ukuran tersebut antara lain:
- Pemanfaatan
- Pemerataan
- Partisipasi masyarakat
- Penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan luhur kita
“Kami akan menggunakan empat tolak ukur itu, tetapi saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah tersebut,” paparnya.
“Apa sih yang diperlukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita. Maka kami punya program Petani Bangga Bertani, di laut jaya, nelayan sejahtera,” jelas Mahfud.
Mahfud juga menyinggung tentang food estate yang gagal dan merusak lingkungan.
“Yang bener aja, rugi dong kita,” tutup Mahfud.