BACA JUGA:Arab Saudi Izinkan Konser Musik Undang Musisi Dunia, Aturan Alkohol Ketat Tetap Berlaku
“ Dia hamil dan punya anak di rumahnya, yang sekarang terbakar habis,” katanya.
Boniface Sifuna mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia terbakar oleh tabung gas yang meledak.
" Benda itu meledak tepat di depan saya dan dampaknya membuat saya terjatuh dan kobaran api melalap saya. Saya beruntung karena saya cukup kuat untuk melarikan diri,” kata Boniface Sifuna.
James Ngoge, yang tinggal di seberang jalan tempat ledakan terjadi, mengatakan bahwa dia sedang berada di rumahnya saat itu dan mendengar ledakan besar.
“ Rasanya seperti mau ambruk. Awalnya kami tidak tahu apa yang terjadi, seperti gempa bumi, saya mempunyai bisnis yang sedang dalam perjalanan dan hancur total,” katanya.
BACA JUGA:Israel Tak Dengar Putusan Mahkamah ICJ, Pembantaian di Gaza Terus Berlanjut
BACA JUGA:Kota Jeddah Disulap Jadi Penuh Gemerlap Malam, Balad Beast Tarik Jutaan Wisatawan ke Arab Saudi
Juru bicara pemerintah Mwaura mengatakan sebuah pusat komando telah dibentuk untuk membantu mengoordinasikan operasi penyelamatan.
“ Warga Kenya dengan ini disarankan untuk menjauhi area yang ditutup agar misi penyelamatan dapat dilakukan [dengan] gangguan minimal,” tambahnya.
Perusahaan gas harus memberikan kompensasi kepada korban
Fasilitas pengisian gas yang diduga bertanggung jawab atas ledakan tersebut harus dianggap bersalah, kata juru bicara pemerintah.
Isaac Mwaura mengatakan pemilik perusahaan harus memberi kompensasi kepada para korban dan bertanggung jawab penuh atas ledakan tersebut.
BACA JUGA:Kronologi Skandal Gratifikasi Seret Ibu Negara Korsel, Terciduk Terima Tas Dior
BACA JUGA:Memanas! 30 Pesawat Tempur dan Kapal Perang Menuju Taiwan, Setelah Pembicaraan AS-Tiongkok
Dia menambahkan bahwa beroperasi di daerah pemukiman adalah ilegal dan menuduh bisnis mereka menyebabkan banyak orang terluka dan menewaskan tiga orang.