JAKARTA, DISWAY.ID -- Program makan siang dan susu gratis ala pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terus mendapat sorotan.
Menurut pakar ekonomi dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Pitri Yandri, program tersebut seperti program Sinterklas.
Ia menjelaskan program makan siang dan susu gratis ala Prabowo-Gibran tidak akan kompatibel dengan arus pembangunan modern.
BACA JUGA:Prabowo Trending di Twitter, Publik Tagih Janji Makan Siang dan Susu Gratis: Mana Makan Siangnya!
"Program itu seperti program Sinterklas saja yang tidak bisa memantik penerima program untuk lebih mandiri," katanya kepada Disway.id, Jumat, 16 Februari 2024.
Lebih lanjut, katanya, pembangunan modern seharusnya dapat mengedepankan program yang dapat berdampak untuk jangka panjang.
Pitri Yandri, dosen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan-Foto/Dok. Pribadi-
Andri, sapaan akrabnya, memberi contoh program pendidikan dan kesehatan.
Kedua sektor tersebut memang menjadi sektor paling urgent di Indonesia saat ini.
Jika biaya pendidikan dan kesehatan bisa ditekan, masyarakat akan lebih senang.
Dampaknya, orangtua dapat memaksimalkan pola asuh untuk menciptakan generasi emas.
"Pembangunan modern lebih mengedepankan program-program yang lebih punya impact jangka panjang [pendidikan dan kesehatan]," jelas Doktor Bidang Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan.
Berbeda dengan Gibran. Ia sempat mengatakan jika program makan siang dan susu gratis adalah investasi demi mencapai Indonesia Emas 2045.