Wemen Paiman Targetkan Angka Kemiskinan Turun ke 9,90 persen, Transformasi Terus Digenjot

Kamis 29-02-2024,12:41 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

Paiman mengatakan tantangan ini harus terus dihadapi.

RPJMN 2020-2024 mengamatkan bahwa angka kemiskinan harus turun hingga 9,90 persen pada akhir 2024.

Faktor terbesar yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir terjadi inflasi ekonomi secara global akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Senjata Api yang Digunakan Gathan Saleh Belum Ditemukan, Diduga Dibuang ke Sungai Ciliwung

Menurutnya inflasi dampak pandemi belum sepenuhnya teratasi.

Penurunan angka kemiskinan ke 9,90 persen hingga 12,10 persen menurutnya sangat realistis.

"Berdasarkan data BPS per Maret 2023, angka kemiskinan perdesaan masih 12,22 persen dengan laju penurunan sekitar 0,2 persen per tahun. Namun, kita tidak boleh melupakan tantangan di sektor lain baik di bidang kesehatan, pangan bahkan kebencanaan yang pasti berdampak pada kehidupan warga di perdesaan," katanya.

Jelang akhir RPJMN 2020-2024 tantangan lain yang harus dihadapi adalah pengetasan desa sangat tertinggal yang saat ini masih di angka 12.004 desa.

BACA JUGA:Dukung Kesehatan Mental Bumil Penting untuk Cegah Baby Blues, Ini Kata Psikiater

Paiman mengatakan pemerintah akan melakukan transformasi dan memperkuat posisi desa sebagai subjek utama pembangunan.

"Dengan transformasi ini, desa akan bergerak lebih inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan potensi berbasis kearifan lokal serta menyelesaikan permasalahannya," katanya 

Transformasi Pembangunan Desa Pondasi Utama Indonesai Emas 2045

Paiman menyinggung soal capaian target Indonesia Emas 2024.

Menurutnya transformasi dan pembangunan desa tertinggal akan menjadi pondasi utama.

Ia yakin transformasi tata kelola desa yang inklusif menjadi potensi sumber daya desa.

Dengan begitu akan terjadi peningkatan kapasitas SDM yang berkualitas.

Kategori :