JAKARTA, DISWAY.ID - Pabrikan Boeing siap melakukan investigasi terkait pesawat Boeing 787 Dreamliner milik LATAM Airlines saat dalam perjalanan dari Sydney ke Auckland ‘terjun bebas’ mengakibatkan 50 orang terluka dalam insiden tersebut.
Pada saat itu penerbangan LATAM Airlines membawa 278 orang, terdiri dari 263 penumpang dan sembilan awak.
Hingga sekarang 4 penumpang dilaporkan masih dirawat di rumah sakit Auckland, Selandia Baru.
Pabrikan Boeing, mengatakan pihaknya siap mendukung kegiatan terkait penyelidikan seperti yang diminta.
Produsen pesawat tersebut telah mengalami serangkaian masalah keselamatan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kecelakaan fatal pesawat 737 MAX yang menimpa Lion Air dan Ethiopian Airlines pada tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan lebih dari 350 orang.
Pabrikan tersebut masih belum pulih dari insiden yang hampir membawa bencana pada bulan Januari ketika panel badan pesawat pada jet Boeing 737 MAX 9 Alaska Airlines meledak di tengah penerbangan di Amerika Serikat.
Pekan lalu, sebuah pesawat jet Boeing 777 tujuan Jepang harus melakukan pendaratan darurat tak lama setelah lepas landas dari San Francisco ketika sebuah roda terjatuh dan jatuh ke tempat parkir bandara, sehingga merusak beberapa mobil.
BACA JUGA:Pesawat LATAM Airlines Berguncang di Udara, Penumpang Terlempar, 4 Orang Masih Dirawat
BACA JUGA:2 Ribu Petugas Kesehatan Jalani Ramadan Tanpa Sahur dan Buka di Jalur Gaza
Regulator AS awal bulan ini memberi Boeing waktu 90 hari untuk membuat rencana mengatasi masalah pengendalian kualitas, dan kepala Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan perusahaan tersebut harus "berkomitmen terhadap perbaikan nyata dan mendalam."
Akibatnya harga saham Boeing telah turun 25 persen sejak awal tahun.
Konsultan Penerbangan Hulu Tim Collins mengatakan Boeing mempunyai beberapa masalah produksi, tetapi secara umum sebagian besar pesawat bagus dan dapat diandalkan.
Dia mengatakan Boeing menguasai sekitar 50 persen armada jet global.