2 Ribu Petugas Kesehatan Jalani Ramadan Tanpa Sahur dan Buka di Jalur Gaza
2 Ribu Petugas Kesehatan Jalani Ramadan Tanpa Sahur dan Buka di Jalur Gaza-Screenshoot/YouTube-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Kesehatan Jalur Gaza mengumumkan, bahwa 2 ribu petugas kesehatan di Jalur Gaza utara akan memulai bulan Ramadhan tanpa sahur atau berbuka puasa.
“ Tim medis bekerja sepanjang waktu di Gaza utara dan tidak punya apa-apa untuk dimakan,” kata juru bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra dalam sebuah pernyataan.
“ Tubuh tim medis di Gaza utara semakin kekurangan makanan ,” tambahnya.
BACA JUGA:Perdana Menteri Haiti Mengundurkan Diri, Geng Bersenjata Kuasai Ibu Kota
BACA JUGA:Kate Middleton Akui Edit Foto yang Dilansir Istana Kensington: Kadang Saya Bereksperimen
Al-Qudra meminta organisasi internasional dan bantuan untuk menyediakan makanan siap saji agar tim medis dapat melakukan pekerjaan mereka.
Bulan Ramadhan tahun ini datang ketika perang Israel di Jalur Gaza berlanjut memasuki hari ke-160.
Akibat pembatasan yang dilakukan Israel, penduduk Gaza, terutama di Kota Gaza dan wilayah utara, berada di ambang kelaparan, mengingat sangat langkanya pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.
Perang dimulai ketika militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 orang.
Hamas diyakini masih menahan sekitar 100 tawanan dan sisa 30 lainnya setelah pertukaran tahun lalu.
BACA JUGA:Mengenal Strategi Diplomasi Gastronomi, Deal dengan Negara Lain Berkat Gala Dinner
Perang telah menyebabkan sekitar 80 persen penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan ratusan ribu orang berada di ambang kelaparan.
Pejabat kesehatan mengatakan sedikitnya 25 orang, sebagian besar anak-anak, meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di Gaza utara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: