Sedangkan Hyundai Motor tahun lalu juga menawarkan penggantian suku cadang gratis bagi pelanggan yang melaporkan kasus tersebut.
Keluhan terhadap ICCU tersebar luas di media sosial, dengan pemilik berbagi foto kesalahan yang disebabkan oleh komponen tersebut.
Pemerintah Amerika Telah Selidiki Sejak Tahun Lalu
Pihak The U.S. National Highway Traffic Safety Administration atau Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika mengatakan dalam laporannya menyebutkan jika mereka telah mengetahui bahwa kegagalan tersebut terkait dengan ICCU.
BACA JUGA:Hasil LaLiga Spanyol: Barcelona Buat Atletico Madrid Tak Berkutik di Civitas Metropolitano
ICCU tersebut merupakan komponen yang bertanggung jawab untuk memberi daya pada baterai hibrida dan baterai 12 volt bertegangan rendah dan memperingatkan bahwa arus berlebih di dalam ICCU dapat merusak transistor.
Penarikan kembali ini kemungkinan akan berdampak pada pertumbuhan produsen mobil tersebut di pasar kendaraan listrik global.
Sedangkan penjualan EV Hyundai dan Kia mencapai 516.441 unit di seluruh dunia tahun lalu, naik 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya, di mana dari jumlah tersebut, 78.3 persen berasal dari pasar luar negeri.
BACA JUGA:Poster Aksi STM Bergerak di Istana Beredar Luas, Tuntut Lengserkan Jokowi hingga Tolak Kenaikan BBM?
Sedangkan di Amerika sendiri EV asal Korea Selatan ini menjual sekitar 94.000 kendaraan listrik dan menguasai 8 persen pangsa pasar serta menjadi pembuat kendaraan listrik nomor dua setelah Tesla.
Selain itu pada Kamis lalu, Kementerian Perhubungan juga mengatakan Hyundai Motor akan menarik kembali 61.131 sedan Avante terkait masalah lampu depan dan Kia akan menarik kembali 126 minivan Ray karena masalah airbag.
Akan tetapi pihak Hyundai Motors Indonesia hingga bereita ini diturunkan masih belum menyampaikan tanggapannya atas permasalahn ini, apakah unit yang dijual di Tanah Air juga terdampak atas permasalahn ICCU tersebut.