BACA JUGA:Iran Dapat Pesan dari Amerika Jelang Serbu Israel: Pangkalan Kami Jangan Ditarget
Republik Islam mempunyai beberapa pilihan. Mereka bisa mengerahkan proksinya yang bersenjata lengkap di Suriah dan Irak untuk melawan pasukan AS, menggunakan Hizbullah untuk menyerang Israel secara langsung atau meningkatkan program pengayaan uraniumnya. Hal ini akan meningkatkan kekhawatiran di kalangan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mengenai potensi Teheran membuat bom nuklir, yang telah lama diupayakan oleh negara-negara Barat untuk dibendung.
Namun banyak diplomat dan analis mengatakan elit ulama Iran tidak menginginkan perang habis-habisan dengan Israel atau AS yang mungkin membahayakan cengkeraman kekuasaan mereka, dan lebih memilih untuk tetap menggunakan proxy untuk melakukan serangan taktis selektif terhadap musuh-musuhnya.
Mengutip pejabat Israel, situs berita Walla melaporkan bahwa Israel telah menjelaskan kepada AS bahwa jika Iran menyerang dari wilayahnya, Israel tidak punya pilihan selain merespons.
Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan pers mengatakan Israel menanggapi setiap ancaman terhadapnya dengan serius, dan jet tempur siap menghadapi “berbagai skenario.”
“Dalam enam bulan terakhir, kita berada dalam perang multi-front. Kami meningkatkan kewaspadaan di semua arena. Kami selalu memperhatikan ancaman dan menggagalkannya, di berbagai bidang, dan berada pada tingkat kesiapan yang tinggi untuk bertahan dan menyerang. Kami terus melakukan penilaian, dan menanggapi dengan serius setiap pernyataan dan semua musuh,” ujarnya.
“Kami telah memperkuat kewaspadaan di unit tempur, memperkuat sistem pertahanan [udara], dan kami memiliki pesawat yang siap untuk bertahan, dan siap untuk menyerang,” kata Hagari.
Dia mengatakan IDF dikerahkan “di semua perbatasan.”
“Kita tidak boleh berpuas diri, dan pada saat yang sama, penting bagi saya untuk menekankan bahwa tidak ada perubahan dalam instruksi Komando Front Dalam Negeri,” lanjut Hagari.
BACA JUGA:MK Panggil 4 Menteri Jokowi Untuk Dimintai Keterangan Dalam Sidang PHPU
“Perilaku bertanggung jawab Anda di rumah menyelamatkan nyawa. Satu-satunya rekomendasi saya adalah waspada dan terus mengikuti perkembangan terkini,” tambahnya.
Beberapa kota mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan membuka tempat perlindungan bom, sebagai persiapan menghadapi kemungkinan eskalasi.
Juga pada hari Kamis, Kementerian Luar Negeri membantah laporan di media Ibrani bahwa Yerusalem menutup kedutaan besar di seluruh dunia di tengah ancaman dari Iran.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada The Times of Israel bahwa tidak ada kedutaan besar yang dievakuasi dan saat ini tidak ada rencana evakuasi.
BACA JUGA:Hoki! Pertama Kali Daftar, Peserta Mudik Gratis Bareng Pegadaian Ini Langsung Lolos