TEHERAN, DISWAY.ID - Seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran memperingatkan bahwa kedutaan besar Israel dijamin tidak lagi aman, setelah serangan di Suriah yang menurut Teheran dilakukan oleh Israel yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi, Minggu 7 Apri 2024
“ Kedutaan besar rezim Zionis tidak lagi aman,” Yahya Rahim Safavi, penasihat senior Ayatollah Ali Khamenei, seperti dikutip kantor berita ISNA.
Teheran telah berjanji untuk membalas serangan udara hari Senin di Damaskus yang meratakan konsuler kedutaan Iran, menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) termasuk dua jenderal.
BACA JUGA:Israel Tarik Pasukan dari Gaza, Yoav Gallant: Operasi Rafah Akan Tetap Berjalan
“ Front perlawanan sudah siap; bagaimana (responnya), kita harus menunggu,” kata Safavi, sambil menekankan bahwa menghadapi rezim brutal ini adalah hak yang sah dan sah.
Dia juga mencatat bahwa beberapa kedutaan besar Israel di wilayah tersebut telah ditutup.
Terkait pernyataan Rahim Safavi, belum ada komentar langsung dari Israel.
Serangan hari Senin, yang menurut kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, menewaskan 13 orang, adalah serangan kelima di Suriah dalam seminggu yang menyalahkan Israel.
Pesawat tempur Israel mengebom gedung konsuler kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
BACA JUGA:Ratusan Ribu Pasukan Irak Tunggu Perintah dari Iran, Amerika Gak Mau Ikut-ikutan
BACA JUGA:Anisha Rosnah Cantik Pakai Mukena saat Jalani Umrah Bersama Pangeran Brunei Abdul Mateen
Serangan udara tersebut menewaskan 13 orang, termasuk tujuh anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang sedang menjalankan misi penasehatan ke Suriah.
Para pejabat Iran telah menekankan hak negaranya untuk memberikan tanggapan tegas terhadap kejahatan Israel yang melanggar semua kewajiban dan konvensi internasional.
Di antara korban tewas adalah Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi yang merupakan komandan senior Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri IRGC.