Ratusan Ribu Pasukan Irak Tunggu Perintah dari Iran, Amerika Gak Mau Ikut-ikutan

Ratusan Ribu Pasukan Irak Tunggu Perintah dari Iran, Amerika Gak Mau Ikut-ikutan

Ratusan ribu pasukan Irak tunggu perintah dari pimpinnya untuk melakukan penyerangan pada Israel-tangkapan layar X@IranObserver0-

JAKARTA, DISWAY.ID – Sebanyak ratusan ribu pasukan Irak tunggu perintah dari pimpinnya untuk melakukan penyerangan pada Israel

Ratusan ribu pasukan Irak tersebut juga terdiri dari pasukan perlawanan yang berada di Syria dan selama ini memberikan dukungan pada Hamas.

Hal tersebut diungkapkan oleh Abu Fadak Al-Mohammedawi yang merupakan kepala staf Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang dipimpin Syiah Irak.

BACA JUGA:Cek Batas Kalori Makan Ketupat dan Opor Ayam yang Pas Saat Lebaran, Awas Kebanyakan Bikin Bahaya!

BACA JUGA:Tips Hindari Macet Parah, Ini Pilihan Waktu yang Tepat untuk Mudik

Abu Fadak mengatakan bahwa lebih dari 250.000 pejuang Irak tengah menungu perintah dari Imam Khamenei untuk menyerang Israel.

Sedangkan pasukan perlawanan yang berada di Syria mengatakan pada pemirintah Iran bahwa mereka siap seluruh kawasan jika Israel.

Persiapan peherangan yang akan dilakukan oleh Iran juga mendapatkan tanggapan dari Amerika, di mana Joe Biden mengatakan bahwa pihaknya tidak akan ikut campur atas pertikaian yang terjadi.

BACA JUGA:Motoris Sambangi Pemudik Lebaran yang Kehabisan BBM di Tengah Kemacetan Tol Semarang - Solo

BACA JUGA:Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar dan DKJ, Istrinya Maju Pilkada Bandung

Matthew Miller selaku juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika juga telah menyampaikan menyampaikan pesan ke Iran agar pangkalan militer dan pasukannya tidak ditarget dalam penyerangan tersebut.

Iran sendiri juga telah memperingati Amerika untuk agar tidak memberikan dukungannya pada Benjamin Netanyahu.

Dalam pesan tersebut Iran juga mengatalan bahwa Amerika akan mengalami kerugian yang sangat besar jika ikut campur mendukung Israel.

BACA JUGA:Lokasi Fast Charging Wuling yang Hanya Setengah Jam untuk Pengisian Hingga 80 Persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: