Menurut Israel, kondisi itu akan mempersulit dan mengurangi peluang negosiasi penyelesaian konflik yang telah berlangsung.
BACA JUGA:Pemerintah Prediksi Arus Balik Lebaran 2024, Berikut Persiapannya
Pasukan Israel melancarkan serangan udara dan darat yang menghancurkan di Gaza pada bulan Oktober setelah militan kelompok Islam Hamas yang berkuasa di wilayah kantong Palestina tersebut melakukan pembunuhan dan penculikan besar-besaran di Israel.
Uni Eropa mempunyai pengaruh yang jauh lebih kecil dalam konflik ini dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Sejak tahun 1988, 139 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui negara Palestina.
Sanchez akan memulai kampanye diplomatiknya dengan perjalanan ke Oslo dan Dublin pada 12 April, di mana ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere dan Perdana Menteri baru Irlandia Simon Harris.
Sebelumnya, pada februari lalu Sanchez dan Irlandia juga meminta Brussel untuk segera meninjau apakah Israel mematuhi kewajiban hak asasi manusianya di Jalur Gaza.
BACA JUGA:Wisata Pantai Dewaruci Meningkat, Personel Gabungan Antisipasi
“Dalam kasus UE, situasinya adanya pintu terbuka untuk berdiskusi di Dewan Eropa untuk melihat apakah kita melanjutkan hubungan strategis ini atau tidak. Namun ini adalah sesuatu yang pertama-tama harus kita lakukan penilaian Komisi Eropa,” kata Sanchez seperti dilansir oleh Alzajeera.
Sanchez mengulangi seruannya untuk gencatan senjata permanen di Gaza dan pengakuan internasional atas Palestina sebagai negara berdaulat dengan keanggotaan penuh di PBB.